Mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan sejak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT beberapa waktu lalu.Â
Gubernur mempertanyakan kenapa kita punya uang, sumberdaya, singkatnya punya segalanya tetapi mutu pendidikan di NTT tidak mengalami kemajuan yang signifikan.Â
Salahnya di mana sehingga sekolah di daerah ini tidak bisa masuk 200 besar di Indonesia dan tembus universitas favorit seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada.
Pertanyaan yang dilontarkan gubernur ini beralasan, karena hampir 50% Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) NTT digelontorkan ke Dinas P & K. Namun sampai dengan saat ini tidak ada satupun SMA/SMK yang masuk 200 besar di Indonesia dalam hal prestasi akademik dan masuk ke universitas favorit di Indonesia. Padahal gubernur sudah meminta hal ini berulang kali karena pihkanya tidak mau orang luar menganggap NTT tidak maju.
Dalam dialog dengan pengawas, kabid dikmen dan stafnya serta kepala dinas, gubernur meminta agar menunjuk dua sekolah untuk dibina menjadi sekolah unggul.Â
Dalam dialog tersebut disepakati dua sekolah itu adalah SMA Negeri 1 Kupang dan SMA Negeri 6 Kupang. Kedua SMA ini akan diintervensi dengan dana yang besar agar bisa menghasilkan siswa yang dapat menembus universitas favorit di Indonesia.Â
Tidak boleh ada yang menghalangi niat ini dan harus berhasil sehingga gubernur tidak menanggung semua kesalahan yang dilakukan yang membuat NTT dipandang sebelah mata.
Tulisan ini tidak hendak menyoroti masuk sekolah jam 5 pagi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dua sekolah di atas untuk menjadi sekolah unggul. Karena hal ini sudah banyak orang yang menyorotinya dari berbagai sudut pandang.Â
Saya hanya ingin menyoroti pernyataan gubernur bahwa "kita punya segalanya tetapi komitmen kita yang kurang bahkan tidak ada".Â
Justru disinilah menurut saya titik soal kenapa pendidikan kita di NTT tidak maju seperti daerah lain di Indonesia. Maka seharusnya pernyataan gubernur seperti ini yang viral sehingga kita lebih jernih mencari jalan keluar terbaik untuk memperbaiki mutu pendidikan di NTT.
Sentuhan Cinta