Daniel Dubois berhasil mempertahankan sabuk juara kelas berat IBF setelah mengalahkan seniornya, sesama petinju Inggris yang memiliki reputasi luar biasa Anthony Joshua, Minggu dini hari (22/9) waktu Indonesia.
Tak tanggung-tanggung Joshua di-KO oleh Dubois pada ronde kelima. Pertarungan dua petinju yang sama-sama memiliki pukulan keras memang seperti itu. Sama berbahayanya, apalagi keduanya dikenal kurang punya pertahanan yang baik maka kemungkinan saling KO di ronde awal sangat mungkin terjadi.
Ini adalah sukses Dubois pertama kali mempertahankan gelar juara IBF setelah menang KO atas petinju Kroasia Filip Hrgovic saat memperebutkan gelar juara yang lowong.
Ini adalah juga kemenangan impresif ketiga secara beruntrun setelah Daniel Dubois kalah dari jagoan Ukraina Oleksandar Usyk sang pemegang juara kelas berat untuk badan tinju lainnya, yang juga dianggap sebagai petinju kelas berat terbaik saat ini.
Pada Agustus 2023 memang Dubois kalah KO ronde delapan dari Usyk. Pertarungan itu sedikit kontroversial karena beberapa orang menganggap Dubois sudah menang KO saat Usyk terjatuh akibat pukulan Dubois di ronde awal. Namun wasit mengangggap pukulan tersebut low blow (mengenai bagian  bawah) sehingga tidak dianggap sah dan memberikan Usyk kesempatan buat recovery.
Setelah kalah dari Usyk, Dubois mampu mencatat tiga kemenangan KO atas tiga petinju papan atas. Pertama jagoan Amerika Jarrell Miller dihentikan di ronde 9. Lalu Filip Hrgovic dikalahkan dalam delapan ronde. Dan yang istimewa, tadi malam Anthony Joshua ia kalahkan dengan cara yang sangat istimewa, KO ronde kelima.
Duel Dubois vs Joshua adalah duel dua juara kelas berat Inggris, berlangsung di Stadion Wembley, markas The Three Lions timnas Inggris. Konon tiket 96 ribu lembar sold out, habis terjual sehingga membuat suasana Wembley gegap gempita.
Pesta di Wembey dimeriahkan juga oleh legenda Inggris lainnya, bukan dari dunia tinju, tapi pentolan grup musik Oasis, Abang Liam Gallagher.
Si abang ini mendapat kesempatan untuk menggelar konser mini di Wembley dan membakar semangat 96 ribu penonton duel Dubois vs Joshua. Tiga lagu Oasis berirama ngegas ia bawakan: Rock N Roll Star, Supersonic dan Cigarette and Alcohol. Tak sia-sia beli tiket kalau begini...
Liam Gallagher adalah Liam Gallagher, masih dengan gaya songong dan minim ekspresi saat menggung. Ia hanya bernyanyi tanpa sepatah katapun lalu bernyanyi lagi dan ngeloyor pergi. Tapi gaya dia memang dari dulu begitu, seorang legenda, semua sudah tahu...
Publik Wembley pun makin bersemangat dan bersiap untuk sajian utama, duel perebutan juara IBF kelas berat dunia. Mantan juara dunia dua kali Anthony Joshua yang kini sudah 34 tahun melawan petrinju yang lebih muda, Daniel Dubois 27 tahun. Ya, dari segi usia memang sepertinya Dubois sedang dalam usia keemasan dibanding Joshua.
Meski lebih tua tapi sepertinya Joshua lebih diunggulkan.
Tapi di ring, Danlel "Dynamite" Dubois mampu membuktikan kemampuannya. Di akhir ronde pertama pukulan kanannya telak mengenai Joshua dan membuat lawannya itu terjatuh. Joshua dapat melalui hitungan dan melanjutkan pertandingan.
Akhir ronde ketiga kembali Joshua nyaris selesai. Rangkaian pukulan Dubois kembali menjatuhkannya, ia terlihat kepayahan namun masih bisa melalui hitungan wasit dan lalu tertolong oleh bunyi bel. Save by the bell.
Setelah terjatuh di ronde pertama Joshua memang terlihat belum bisa sepenuhnya bangkit. Namun insting petarungnya lah yang membuat ia masih bisa melawan balik sampai ronde kelima. Beberapa kali juga di ronde empat dan lima pukulan keras Joshua mengenai Dubois.
Di ronde kelima, Joshua sempat membuat Dubois sedikit goyah oleh pukulan kerasnya. Joshua lalu memburu Dubois dengan melancarkan kombinasi pukulan ke arah Dubois. Di saat sedang hasrat menyerang itulah pertahanan Joshua terbuka lebar.
Sebuah pukulan counter Dubois mendarat lebih cepat dari ayunan tangan Joshua. Mau mukul malah lebih dulu terpukul keras dan Joshua roboh lagi di ronde kelima. Kali ini tak mampu bangkit dan melanjutkan pertandingan.
Dubois dinyatakan menang dan secara sah menasbihkan dirinya sebagai juara dunia kelas berat. Ya, meng-KO Anthony Joshua tentu adalah hal sebuah hal besar sehingga tak ada lagi keraguan, ia layak menyandang predikat juara dunia.
Daniel Dubois di awal karir profesionalnya memang menjadi petinju Inggris yang digadang akan jadi juara di masa depan. Ia melalui 15 laga pertamanya dengan fantastis, sebagai petinju muda raja KO tak terkalahkan dan prospek juara di masa datang.
Namun kemudian datang saat melawan Joe Joyce, peraih medali perak Olimpiade untuk Inggris. Dubois terlihat frustasi di pertandingan itu, serangan cepatnya mmapu diantisipasi dengan baik oleh Joyce yang jauh lebih senior.
DI sisi lain secara konsisten jab Joyce mendarat telak mengenai Dubois yang membuat kedua matanya bengkak. Ronde 10 Dubois tak kuat lagi dengan kondisi wajah dan konsistennya pukulan Joyce. Ia menjatuhkan kakinya dan berlutut di atas ring yang membuat wasit melakukan hitungan. Dubois sama sekali tidak bergerak saat wasit menghitung dan ia pun kalah TKO. Banyak orang yang menghujat Dubois saat itu dan menganggap ia menyerah.
Kekalahkannya dari Usyk pun tak jauh beda, ia terjatuh oleh pukulan Usyk dan saat dihitung wasit seperti tak ada upaya untuk bangkit, ia seperti ingin menyerah. Publik menganggap Dubois sebagai petinju yang mudah menyerah dan tidak memiliki hati untuk menjadi juara dunia.
Namun tiga kemenangan KO beruntunnya dari petinju papan atas dan sabuk juara IBF yang disandangnya membuktikan bahwa Dubois tidak benar-benar menyerah. Ia memang kalah, tapi ia belajar dari kekalahannya dan kembali berlatih dan terbukti bsia tampil lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H