Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kesepian, Menjadi Alien, dan Toleransi

23 Desember 2023   14:59 Diperbarui: 31 Desember 2023   17:16 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesepian ini abadi.., itu lagunya Koil.

Kesepian temporer yang dirasakan si remaja bandel saat momen lebaran tadi, hanya sebuah selingan yang mudah saja untuk dilewati. Tapi, kesepian yang berlarut-larut jelas sedikit demi sedikit bisa menggerogoti kewarasan seseorang. Lingkungan yang seharusnya jadi support system untuk kesehatan mental malah menjadi penggerogot kewarasan yang berkelanjutan.

Manusia dewasa setidaknya punya minimal tiga lingkungan pergaulan: tempat kerja, lingkungan masyarakat dan keluarga. 

Ada juga lingkungan pertemanan tertentu, kalau sekarang ditambah dengan lingkungan dunia maya yang juga seringkali bisa jadi penambah stressor.

Menahan rasa tidak nyaman di tempat kerja, merasa terasing di lingkungan, lalu di rumah tak jua merasa nyaman, sungguh tidak nyaman sekali dunia ini

Kesepian secara tidak disadari lalu jadi energi negatif yang destruktif dalam bentuk amarah kalau anda adalah seorang yang tempramen. Atau muncul dalam bentuk depresif kalau anda adalah orang yang sulit mengekspresikan emosi.

Maka dari itu,

Penting bagi setiap orang untuk bisa merasa nyaman di sebuah lingkungan, minimal ada keluarga untuk selalu pulang. Pulang bukan hanya secara fisik tapi juga keseluruhan jiwa raga. Ya, minmal seseorang punya satu tempat nyaman dan selalu merasa diterima

Penting juga bagi setiap manusia untuk dapat mengenali potensi kesepian dari orang-orang di sekelilingnya. 

Banyak sekali sumber ketidaknyamanan dalam bergaul dengan lingkungan: ada perbedaan ideologi, perbedaan selera, perbedaan cara berpikir/ berperilaku antar generasi. 

Maka penting juga bagi setiap manusia untuk selalu dengan mudah memberi toleransi dan membuka diskusi bagi perbedaan apapun. Agar orang mudah untuk merasa nyaman dimanapun...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun