Babak kedua Inter Milan berpeluang unggul saat Manuel Akanji membuat blunder kehilangan konsentrasi.
Ia tak melihat Lautaro Martinez yang berlari mengejar bola backpass ke Ederson. Bola berhasil didapat Lautaro dan ia langsung berhadapan dengan Ederson. Lautaro memilih mengeksekusi dari sudut sempit timbang mengumpan ke tengah kotak penalti yang sudah ada Lukaku. Sayang bagi Inter, eksekusi egois Lautaro berhasil diantisipasi oleh Ederson.
Beberapa menit kemudian, tusukan Bernardo Silva di sisi kiri kotak penalti Inter menerima umpan terobosan Manuel Akanji menghasilkan crossing yang lalu menjadi bola liar. Bola mengarah ke Rodri yang langsung disambar dengan tendangan akurat oleh gelandang bertahan tersebut.
Haaland mati kutu, Grealish tak berkutik dan akhirnya Rodri lah yang menjadi solusi. Gol untuk Manchester City.
Itu adalah gol satu-satunya yang tercipta di pertandingan ini.
Inter Milan sangat dekat dengan gol penyeimbang saat Di Marco mendapatkan dua kali peluang sundulan dalam satu momen.
Sundulan pertama tak bisa dijangkau Ederson tapi bola membentur tiang gawang. Bola rebound mengarah lagi pada Di Marco dan kembali disambut dengan sundulan yang kali ini membentur Romelu Lukaku dan tidak jadi masuk gawang.
Bukan salah Lukaku karena bola sundulan Di Marco begitu saja mengenai tubuh Lukaku. Namun, Lukaku ini punya tarck record yang mirip Harry Maguire yang sering melakukan blunder konyol dan juga sering apes.
Selanjutnya, seolah menasbihkan kesialannya, Lukaku mendapat peluang sundulan tanpa gangguan tepat di depan gawang Ederson. Sayang sundulannya malah mengarah ke.Ederson. Gagal maning Inter...
Pertandingan berakhir dengan hanya satu gol tercipta. Ya, satu gol yang cukup membuat Manchester City secara resmi diakui sebagai juara Eropa.
Akhirnya Manchester City dapat juga gelar Liga Champions. Akhirnya Pep mengangkat lagi piala Liga Champions setelah tidak pernah lagi semenjak dari Barcelona.