Brentford dan Brighton adalah tim sepakbola yang dianggap sukses menggunakan metode ala moneyball ini. Ya walau kita tahu, sesukses-suksesnya Brentford mereka masih lah tim medioker di Liga Inggris.
Sementara Brighton, musim ini mereka sangat oke penampilannya di Liga Inggris. Tapi barusan mereka menjual salah satu bintangnya, Alexis Mac Alister, bintang lain mungkin menyusul. Bisa jadi, moneyball lalu jadi cara untuk mencetak pemain murah jadi pemain mahal. Kalau begini ya siap-siap tanpa prestasi lagi...
Liverpool juga sempat menerapkan stratetegi transfer ala-ala moneyball dengan membeli banyak pemain murah yang kurang terkenal. Strategi yang kurang berhasil, ujung-ujungnya mereka juga beli pemain mahal macam Darwin Nunez.
Jadi, tunggu saja moneyball macam apa yang akan dipakai oleh manajemen Milan pasca Maldini..
Satu lagi yang dijanjikan oleh manajemen Milan adalah pelatih Stafano Pioli yang sekarang punya kebebasan memilih pemain.
Yacine Adli dan Charles de Ketelaere yang flop musim lalu mungkin memang bukan pemain yang diinginkan Pioli sehingga wajar keduanya sulit beradaptasi dengan strategi maupun cara bermain Pioli. Adli malah nyaris tak pernah dapat kesempatan main.
Memberi ruang lebih besar buat Pioli menemukan pemain yang diinginkannya mungkin bisa berdampak positif bagi Milan.
Apapun itu, revolusi sudah terjadi di manajemen Milan. Bisakah rencana Carnidale berdampak positf atau Milan yang akan kembali ke era kemediokeran?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H