AC Milan memainkan laga terakhir Serie A 2022/23 menghadapi Helas Verona di stadion San Siro.
Usai pertandingan, suporter Milan masih tetap berada di stadion karena akan didakan acara spesial, perpisahan Zlatan Ibrahimovic.
Manajemen AC Milan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Zlatan Ibrahimovic yang memang sudah berumur 41 tahun.
Zlatan sudah bersiap dengan pakaian serba hitam diiringi gemuruh Milanisti.
Karpet merah digelar diapit guard of honour ofisial Milan dan para pemain Milan yang sudah mengenakan jersey nomor 11, jersey-nya Ibrahimovic.
MC lalu meneriakkan nama Zlatan yang disambut ribuan Milanisti menggemakan nama belakang Ibrahomovic.
Ibra lalu memasuki lapangan, menyalami pasukan guard of honour dan menerima jersey nomor 11 dalam bingkai yang diberikan oleh legenda Milan Paolo Maldini.
Zlatan lalu memberikan kata sambutannya yang sama sekali saya tidak tahu artinya karena pakai bahasa Italia. Tapi, tidak perlu harus paham artinya karena air mata Ibrahimovic sudah menunjukkan semuanya.
Ah ya, Ibra yang selama ini terlihat congkak itu tak kuasa menahan tangis.
"Forza Milan, arivederci...", begitu kata terakhir Zlatan menutup pidatonya. Mungkin kalau di Indonesia akan disambut dengan lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti. Sayang, sepertinya tidak ada Endank Soekamti versi Italia...
Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Milan. Rafael Leao mencetak dua gol, salah satunya ia rayakan dengan memeluk Ibrahimovuc yang ada di pinggir lapangan.
Zlatan Ibrahimovic memang sosok yang spesial buat Milanisti. Belasan tahun lalu ia datang ke Milan sebagai pemain top dan mengantarkan Milan meraih scudetto.
Ia lalu melanglang buana dan kembali lagi ke Milan di usia yang sudah tak lagi muda.
Zlatan tua membawa mentalitas juara dan sekali lagi mempersembahkan scudetto buat Milanisti.
Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu bintang besar dalam sepekbola era modern. Ia adalah penyerang dengan fisik tinggi besar menjulang dan punya skill diatas rata-rata.
Zlatan adalah pemain yang bisa menggunakan otot dan otaknya dengan sama baiknya.
Ia memiliki pesona tidak hanya pada fisik dan skillnya tersebut. Ibrahimovic dikenal memiliki khasrima, karakter, dan mentalitas seorang juara. Ia adalah pesepak bola yang terkesan jantan, sombong dan disegani.
Ditambah pula ia adalah pemegang sabuk hitam taekwondo, yang menjadikannya sebagai teror yang lengkap bagi semua bek yang ia hadapi.
Ibra adalah pemain yang dikenal sering pindah klub. Gonta-ganti klub adalah hal biasa baginya. Ya, mungkin memang ia adalah playboy yang hanya setia pada sepak bola.
Namun, tidak hanya sekadar suka pindah, dia juga selalu juara di klub yang dibelanya.
Zlatan Ibrahimovis pernah tercatat sebagai pemain di Malmo FF, Ajax Amsterdam, Juventrus, Inter Milan, Barcelona, Paris Saint-Germain, Manchester United, LA Galaxy dan tentu saja AC Milan.
Dia juga tercatat pernah menjadi juara Liga Belanda bersama Ajax, juara Liga Spanyol bersama Barcelona, juara Liga Perancis bersama PSG dan juara Liga Italia bersama AC Milan, Inter Milan dan Juventus.
Hanya di MU dia gak pernah juara liga, namun satu trofi Liga Eropa 2016/17 pernah ia sumbangkan yang menjadi penerang bagi MU di era kegelapan pasca Sir Alex Ferguson.
Yang kurang dalam kariernya adalah Piala Dunia dan Liga Champions, juga Balon D'Or. Untuk Balon D'Or, di masa jayanya Zlatan hampir selalu masuk nominasi namun sayang ia ada di era Ronaldo dan Messi.
PSG adalah klub di mana seorang Zlatan Ibrahimovic bertahan cukup lama. Empat tahun ia membela klub kaya Perancis tersebut dari 2012 sampai 2016 dengan koleksi 113 gol dari 122 penampilan.
Namun sepertinya, diantara banyak klub yang pernah ia bela, AC Milan adalah yang paling spesial. Pun juga bagi fans Milan, Ibrahimovic adalah sosok penting dengan keunikan dan keistimewaannya di dalam maupun di luar lapangan.
Dua kali Ibra menjadi bagian penting dari AC Milan. Keduanya spesial dengan persembahan gelar juara dan aroma kebangkitan.
Edisi pertama, prime Zlatan bergabung ke AC Milan selama dua musim setelah tidak terlalu nyaman di Barcelona. Ia sukses membawa Milan meraih scudetto ke-18 pada musim 2010/11.
Sukses dan nyaman bermain di Milan tidak lantas membuatnya bertahan lama di klub berkostum merah hitam itu. Klub kaya baru dari Prancis, PSG berminat kepadanya dan Milan yang sedang mulai krisis keuangan butuh duit, jadilah Zlatan hengkang ke PSG.
Empat tahun dan jadi legend di PSG, Ibrahimovic lalu pindah ke Manchester United selama dua musim lalu mencincipi MLS alias Liga Amerika Serikat bersama LA Galaxy.
Sementara Ibra malang melintang ke berbagai liga dunia, Milan mengalami masa kegelapan, menjadi tim medioker Italia.
Dan kemudian di bulan Desember 2019, Zlatan Ibrahimovic yang kala itu usianya 38 tahun kembali ke Milan dengan kontrak setengah musim dengan opsi perpanjangan.
Kedatangan Ibra ternyata berdampak positif bagi Milan. Tidak hanya berkontribusi dengan skill dan golnya, Ibra juga menjadi motivator bagi anak-anak muda Milan yang miskin pengalaman.
Manajemen Milan memang sedang berupaya bangkit dengan berinvestasi membeli pemain-pemain muda mengisi skuad Rossonerri. Investasi masa depan sekaligus irit biaya transfer dan gaji karena urusan keuangan masih sulit.
Dan, kedatangan Ibrahimovic lalu menjadi angin segar bagi anak-anak muda Milan. Mentalitas juara dan kepercayaan diri Ibra lalu seperti menular ke pasukan muda Milan.
Hasilnya, dengan skuad yang tidak terlalu istimewa Milan berhasil menjadi runner up Liga Italia 2020/21 dan puncaknya di musim 2021/22 mereka menjadi juara.
Di dua musim gemilang itu, Ibra tidak selalu bermain karena tubuh tuanya sudah mulai rentan cedera. Namun keberadaannya tidak hanya diperlukan di lapangan. Keberadaannya dalam tim benar-benar mampu menjadi energi bagi anak-anak muda Milan untuk meraih kemenangan demi kemenangan yang berujung scudetto.
Musim ini, cedera Ibrahimovic semakin menjadi. Di Serie A 2022/23 ia hanya mampu bermain empat kali dengan mencetak satu gol.
Wajar kalau kemudian manajemen Milan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Dan dengan segala apa yang sudah ia lakukan, wajar juga kalau Milan memberikan penghormatan spesial kepadanya.
Grazie, terima kasih Om Ibra, Anda memang keren.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H