Dua laga tersisa adakah head to head lawan Juventus di kandang Juve dan mealwan Verona di San Siro.
Dua pertandingan yang sangat tidak mudah.
Juventus meski sedang dalam kondisi mental yang kurang baik karena pengurangan poin adalah tetap Juventus, tim dengan materi pemain salah satu yang terbaik di Serie A.
Dan mereka juga tentu ingin menjaga peluang kecil yang mereka miliki untuk bisa bermain di kompetisi Eropa musim depan
Sementara laga terakhir melawan Verona juga tidak mudah. Saat ini Verona berada di peringkat 18, masih ada di zona degradasi. Mereka ada misi menyelamatkan diri untuk bisa bertahan di Serie A musim depan. Dan tim yang sedang dalam kondisi motivasi bertarung hidup mati seperti ini jelas sulit dikalahkan.
Meski demikian, Milan jelas dalam kondisi diuntungkan dengan pengurangan Juve 10 poin karena sebelum ini posisi Milan ada di peringkat lima atau di luar zona Liga Champions. Mengejar defisit poin dari Inter dan Juve dengan hanya tersisa dua pertandingan dan masih harus ketemu Juve seperti mission impossible bagi Milan.
Kalau sampai Milan gagal menembus empat besar dengan kondisi yang sudah diuntungkan ini maka tuntutan agar pelatih Stefano Pioli mundur akan kembali muncul.
Ya Pioli memang mempersembahkan gelar Serie A musim lalu dan secara mengejutkan bisa mengantar Milan sampai ke semifinal Liga Champions musim ini.
Namun terlepas dari dua kesuksesan ini, penampilan Milan musim ini sangat tidak konsisten. Dari sisi permainan juga tidak tampak perkembangan kesolidan Milan sebagai tim yang bermain kolektif.
Gol-gol Milan lebih banyak dihasilkan dari aksi individu, oleh Rafael Leao, Theo Hernandez, Alexis Saleemakeers, Junior Messias atau kadang Olivier Giroud yang pandai memanfaatkan sedikit peluang.
Selain terlalu mengandalkan skill individu, permainan Pioli cenderung terlalu mengandalkan fisik. Coach Justin bilangnya grasak-grusuk. Dengan berat hati, saya terpaksa setuju dengan pernyataan ini.