Sebelum ada Maradona, Napoli belum pernah juara Serie A.
Namanya bahkan sekarang diabadikan sebagai nama stadion kandang Napoli beberapa saat setelah ia meninggal pada akhir 2020.
Pekan lalu di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli sebenarnya berkesempatan menggelar pesta juara jika berhasil menang melawan Salernitana.
Sempat unggul 1-0, kemenangan Napoli buyar menit 84 saat Boulaye Dia membobol gawang Alex Meret dan membuat gegap gempita publik Naples yang siap merayakan scudetto ketiganya menjadi senyap.
Namun tidak perlu khawatir, ini hanya pesta yang tertunda karena selisih poin dari para pesaing sudah sangat jauh dan jumlah pertandingan masih cukup banyak. Satu hasil draw saja dari enam laga tersisa cukup untuk Napoli menjuarai Serie A.
Dan sepekan kemudian, Napoli bertandang ke Stadion Friuli markas Udinese, tim yang juga pernah dilatih oleh Luciano Spalletti, pelatih Napoli saat ini.
Kebalikan dengan pertandingan di Naples, I Partenopei kebobolan lebih dulu oleh gelandang tuan rumah, Sandi Lovric,
Adalah Victor Osimhen, penyerang Napoli asal Nigeria, yang musim ini tampil luar biasa dan menjelma salah satu striker paling diminati di dunia, yang akhirnya membuat pendukung Napoli siap kembali untuk berpesta.
Gol Osimhen di menit 52 cukup untuk mengamankan satu poin dan mengantar Napoli unggul 16 angka dari Lazio dengan lima pertandingan tersisa. Jarak yang sudah tak mungkin terkejar, Napoli juara Serie A setelah 33 tahun...
Napoli musim ini bukanlah unggulan juara Serie A. Dan tak banyak orang yang menyangka mereka mampu menjuarai Serie A. Bahkan ketika mereka memimpin klasemen di awal musim, orang masih menjagokan AC Milan, Inter Milan dan Juventus.
Ketiga tim itu memang penguasa Serie A. Kali terakhir tim non Juve-Milan-Inter yang bisa jadi juara Serie A adalah AS Roma di musim 2000-01 dan tim kota Roma lainnya, Lazio musim sebelumnya. Sebelumnya lagi Sampdoria dan Napoli dengan Maradona-nya, tahun 1990.