Game ketujuh adalah sebuah partai hidup mati, do or die bagi kedua tim.
Ini adalah pertandingan yang penuh dengan tekanan sehingga tidak hanya diperlukan skill tapi butuh mental dan pengalaman. Soal mental dan pengalaman tentu Golden State Warriors jauh lebih unggul dari Sacramento Kings, baik itu dari masing-masing individu maupun sebagai sebuah tim.
Satu-satunya keuntungan yang dimiliki oleh Kings adalah pertandinga yang dilakukan di kandang mereka. Dukungan penonton tentu bisa menambah motivasi dari tim tuan rumah.
Dan terbukti, pengalaman dan DNA juara Warriors dan terutama Stephen Curry memang tidak main-main.
Steph Curry mencetak 50 poin! Itu adalah angka tertinggi yang pernah dicetak oleh pemain NBA di sebuah game ketujuh playoff.
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Sacramento Kings saat harus melawan Golden State Warriors yang turun full team dengan Stephen Curry on fire mencetak 50 poin.
Paruh pertama sebenarnya Kings masih unggul 58-56 namun pada paruh kedua Warriors menunjukkan mentalitas juaranya. Quarter ketiga mereka unggul 12 angka dari Kings dan di quarter keempat kembali mereka mencetak 10 angka lebih banyak dari Kings untuk membungkus kemenangan 120-100.
Di semifinal wilayah barat Warriors sudah ditunggu oleh ditunggu LA Lakers.
Ini akan menajdi duel dua tim raksasa dengan sejarah hebat di NBA dan berisi pemain-pemain berpengalaman. Dua tim di musim ini juga menunjukkan resiliensi yang tinggi karena sama-sama terseok-seok di awal musim akibat cedera pemain namun menunjukkan kelasnya di playoff.
Lolosnya Lakers dan Warriors membuat wilayah barat tidak ramah bagi peringkat atas kompetisi regular. Lakers berada di posisi ketujuh dan harus melawati pertandingan play in sebelum lolos playoff. Di babak pertama mereka sukses menyingkirkan peringkat dua wilayah barat, Memphis Grizzlies.
Pun juga Warriors, peringkat enam yang menyingkirkan peringkat tiga.