Nyatanya, setelah Piala Dunia Arsenal malah menyapu 5 pertandingan Premier League dengan kemenangan dan hanya sekali saja ditahan seri 0-0 oleh Newcastle United. Dari lima kemenangan tersebut mereka raih atas dua tim besar.
Minggu lalu mereka away ke kandang Tottenham Hotspurs dan menggasak tuan rumah dengan skor 2-0. Dan minggu ini mereka memainkan partai kandang melawan seteru klasik mereka Manchester United. Hasilnya Man United mereka pecundangi dengan skor 3-2.
Duel Manchester United vs Arsenal di Premier League kali ini memang lebih istimewa dari beberapa tahun terakhir. Ya, dua tim ini musim 22/23 memang seperti bangun lagi dari tidur panjangnya.
Man United dengan pelatih barunya musim ini, Erik Ten Hag sedang berbenah dan menunjukkan progres. Semantara Arsenal di tahun keempat kepelatihan Mikel Arteta seperti menemukan performa terbaik yang selama ini mereka cari.
Kita tahu, era 90an dan awal 2000an persaingan antara kedua tim ini sangatlah legendaris. Dua tim kala itu bisa dikatakan adalah penguasa Liga Inggris. Dua pelatih hebat, Sir Alex Ferguson di MU dan Arsene Wenger di Arsenal. Juga dua kapten penuh kharisma, Roy Keane yang membela setan merah dan Patrick Vieira untuk pasukan meriam London.
Manchester United bertandang ke Emirates Stadium dengan bekal kurang bagus. Rentetan kemanangan mereka terhenti oleh tim medioker Crystal Palace di tengah pekan. Keunggulan satu gol gagal mereka pertahankan dan harus kebobolan di menit akhir dan hanya mendapat satu poin.
Tidak hanya gagal menang, MU harus kehilangan Casemiro yang mendapatkan kartu kuning saat melakukan profesional foul kala menghadapi Palace. Gelandang bertahann asal Brasil itu dianggap sebagai sosok penting bagi peningkatan performa United belakangan.
Sialnya, MU tidak memiliki back up yang sepadan untuk Casemiro. Fred dan Scott McTominay tdiak bisa menggantikan peran vital Casemiro di lini tengah.
Dan demikianlah. Scott McTominay yang dipercaya Ten Hag mengisi posisi gelandang bertahan sangat kerepotan menghadapi Martin Odegaard maupun Granit Xhaka. Lini tengah Arsenal benar-benar digdaya.
Arsenal bermain cepat dan terus menekan sedari awal. Namun Manchester United yang mencoba mendelay permainan tapi selalu gagal justru unggul lebih dulu. Marcus Rashford membuat gol dari tendangan jarak jauh di menit ke 17.