Hasil imbang lawan Thailand sebetulnya bukan hasil yang buruk. Kalau mengingat beberapa pertandingan terakhir Indonesia yang selalu kalah dan kalah jika ketemu Thailand maka hasil seri lawan Thailand bisa dibilang adalah hasil yang cukup baik.
Tapi eh tapi, jika melihat jalannya pertandingan Kamis sore di Stadion Utama Gelora Bung Karno, hasil imbang jelas tidak cukup baik buat Indonesia. Kita harusnya bisa menang, bukan hanya berbagi skor 1-1.
Timnas Indonesia memiliki segala yang diperlukan untuk bisa menang. Mulai dari dapet penalti sampai unggul jumlah pemain sejak menit 62 karena pemain Thailand, Sanrawat Dechmitr dikartu merah. Indonesia juga punya lebih banyak peluang, termasuk sebuah peluang super duper empuk Witan Sulaeman tinggal berhadapan dengan gawang namun tidak gol.
Dari sisi teknik dan organisasi permainan, Thailand memang harus diakui sedikit lebih unggul dari timnas Indonesia. Namun bukan berarti kita tidak bisa menang.
Untuk bisa menang lawan tim yang secara teknis lebih unggul perlu permainan yang lebih agresif.
Dan itu yang dilakukan timnas, mereka tidak lebih banyak menguasai pertandingan (terutama sebelum kartu merah) namum mereka bertahan dengan cara agresif. Setiap ada kesempatan selalu coba pressing dan mencuri bola.
Thailand tidak begitu berkembang dan tidak banyak peluang berbahaya yang mereka hasilkan. Peluang berbahaya dan hampir gol lebih banyak dihasilkan oleh timnas Indonesia. Namun begitu, kita masih tetap gagal menang.
Begitulah, lanjutan laga grup A Piala AFF 2022 antara Indonesia vs Thailand di GBK.
Starting line up berbeda kembali diturunkan oleh pelatih Shin Tae Yong. Yakob Sayuri yang bermain baik di laga melawan Brunei kali ini tampil sebagai starter. Namun, Yakob diberi peran yang berbeda, tidak mengisi posisi bek kanan seperti pertandingan sebelumnya. Yakob Sayuri dimainkan di sayap kanan, posisi yang lebih menyerang sama dangan yang sering ia lakukan bersama PSM Makassar.
Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan tidak jadi starter. Di lapangan tengah, Marc Klok ditemani rekannya di Persib Bandung, Rahmat Irianto, menjadi duo gelandang bertahan.
Di depan Dendy Sulistyawan menjadi striker, ditopang oleh Witan Sulaiman di belakangnya. Egy Maulana Vikri kali ini tampil sebagai penyerang di sisi kiri. Di barisan pertahanan tetap Nadeo Argawinata sebagai penjaga gawang, Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam di fullback kanan kiri. Duo center back, kapten Fachruddin Aryanto dan Jordi Amat.
Babak pertama berjalan cukup imbang dengan Thailand lebih banyak menguasai bola dan memegang kendali permainan. Indonesia cenderung menunggu dan mencoba mendapat peluang dari hasil merebut bola.
Bebeapa kali aksi curi bola tersebut mampu menciptakan peluang yang cukup mengancam gawang Thailand . Namun entah karena terburu-buru atau kelamaan membuat keputusan atau barisan belakang Thailand yang dengan cekatan sudah mengcover areanya, tidak ada ancaman yang begitu serius dihasilkan Indonesia.
Pun juga Thailand, serangan-serangannya belum ada yang cukup membuat ancaman berbahaya ke gawang Indonesia.
Peluang terbaik di babak pertama dimiliki oleh Witan saat mampu mencuri bola dari kiper Thailand. Tinggal berhadapan dengan gawang kosong tendangan Witan pelan mengena tiang gawang dan keluar dari lapanangan.
Sungguh luar biasa karena ini bukan yang pertama peluang luar biasa besar menguap begitu saja karena eksekusi yang entahlah...
Ini adalah peristiwa de ja vu, untuk kesekian kalinya pemain Indonesia gagal manfaatkan peluang mewah di depan gawang. Yang sudah tanpa kiper, Witan mengulangi aksi Hansamu Yama saat melawan Brunei.
Sebelumnya Witan juga "sukses" menyamai Egy yang gagal menuntaskan peluang emas berhadapan satu lawan satu lawan kiper saat menghadapi Kamboja.
Kalau misal ada award AFF untuk peluang emas yang tersia-siakan, saya memilih kegagalan Witan membuat gol ke gawang Thailand ini sebagai yang terwow...
Babak pertama betakhir 0-0.
Awal babak kedua Indonesia bermain lebih agresif dan cukup merepotkan Thailand.
Aksi Asnawi Mangkualam yang menusuk dari sisi kanan masuk kotak penalti menghasilkan hadiah penalti untuk Indonesia. Bola sepakannya mengena tangan pemain bertahan Thailand, dan Marc Klok mengeksekusi penalti dengan baik untuk membuat Indonesia unggul.
Setelah gol permainan Indonesia makin baik, agresif dan berbahaya. Bau-bau kemenangan sepertinya mulai tercium setelah pemain Thailand dikartu merah pula.
Ricky Kambuaya dimasukkan menggantikan Rahmat Irianto. Gelandang serang menggantikan gelandang bertahan, tentu untuk meningkatkan penyerangan karena unggul jumlah pemain.
Malang bagi Kambuaya, bukannya mencetak gol namun secara tidak langsung ia malah menjadi salah satu penyebab gol penyama kedudukan oleh Thailand.
Menit 79 bola sepakan Sarach Yooyen membentur kena kaki Kambuaya yang berusaha melakukan blok dan merubah arah bola serta membuat Nadeo tidak mampu berbuat banyak menghalau gol penyama kedudukan untuk Thailand. Itu adalah satu-satunya tendangan Thailand yang on target di pertandingan ini.
Secara keseluruhan permainan timnas melawan Thailand cukup ada progres namun penyakit lama bernama penyelesaian akhir masih begitu terasa. Pun di belakang, gol Thaland tercipta berawal dari kesalahan passing tidak tuntas dari bek yang bisa dimanfaatkan para penyerang Thailand.
Pertandingan berakhir dengan skor 1-1, Thailand dan Indonesia memiliki poin sama, tujuh. Di pertandingan lain Kamboja sukses menenggelamkan Brunei 5-1. Kamboja mengumpulkan enam poin dan membuat grup A masih ada persaingan.
Thailand, Indonesia dan Kamboja menajdi tiga tim yang masih punya peluang lolos ke semifinal. Pertandingan terakhir Indonesia akan bertemu dengan Filipina sementara Thailand akan melakoni laga melawan Kamboja.
JIka Thailand menang atas Kamboja maka otomatis Thailand dan Indonesia akan langsung lolos. Kamboja masih punya peluang lolos jika mampu menang atas Thailand.
Bagi Indonesia, kemenangan atas Filipina jelas diperlukan untuk memastikan lolos tanpa perlu tergantung pertandingan lain. Kemenangan atas Filipina juga memperbesar asa untuk menadai juara grup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H