Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Drama Korea yang Happy Ending dan Para Pemain Cadangan yang Gagal Unjuk Gigi

3 Desember 2022   06:11 Diperbarui: 3 Desember 2022   08:15 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangis Son Heung-min setelah Korsel mengalahkan Portugal dan lolos ke 16 besar (Foto: REUTERS/ MATTHEW CHILDS via cnnindonesia.com)

Hari terakhir pertandingan fase grup Piala Dunia Qatar 2022 diwarnai dengan drama suksesnya Korea Selatan menjadi wakii Asia ketiga yang lolos ke 16 besar. 

Laga terakhir grup G dan H juga mempertontonkan dua tim elit dunia yaitu Portugal dan Brasil yang menurunkan pemain lapis kedua tumbang oleh wakil Asia dan Afrika.

Portugal  yang sudah lolos ke 16 besar bertemu Korea Selatan yang membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos.

Portugal tidak turun full team, ada pemain inti dan ada pemain yang di dua laga awal menjadi pemain cadangan.

Pelatih Fernando Santos mengistirahatkan beberapa pemain untuk berbagai alasan.

Ada pemain yang sudah dapat kartu kuning macam Bruno Fernandes, Joao Felix dan Ruben Neves. Tentu saja, kalau dapat kartu lagi kan berbahaya bagi tim. Pun juga biar lebih segar buat main di 16 besar. Juga memberi menit bermain bagi para pemain cadangan.

Ada juga yang dicoba posisi yang berbeda seperti Joao Cancelo yang di dua pertandingan awal main sebagai fullback kanan sekarang dicoba di fullback kiri. Bukan posisi baru buat Cancelo karena di Manchester City ia pun sering bermain di posisi itu.

Posisi fullback kiri Portugal memang agak bermasalah karena Nuno Mendes cedera. Memainkan Cancelo di kiri bisa menjadi alternatif selain Raphael Guerrero.

Fullback kanan diisi oleh pemain Manchester United Diogo Dalot yang ternyata bermain apik, terutama babak pertama dengan memberi asssist untuk gol Ricardo Horta.

Di belakang dimainkan juga bek 19 tahun asal Benfica, Antonio Silva untuk menemani Pepe di posisi bek tengah. Pepe 39 tahun dan Antonio Silva 19 tahun, sudah seperti ayah dan anak.

Pemain lain yang mendapat kesempatan adalah Joao Mario, Ricardo Horta, Vitinha dan Matheus Nunes.

Di depan, Cristiano Ronaldo tetap bermain. Ini sepertinya kesempatan khusus yang diberikan pelatih karena Ronaldo masih ingin mencetak gol.

Ya, baru sebiji gol ia cetak di Qatar 2022, itupun dari penalti. Belum puas tentu si abang kita satu ini, apalagi Messi sudah mencetak dua gol.

Ronaldo sering terlihat begitu gusar ketika umpan temannya tidak bisa sampai ke dia. Beberapa kali ia dapat peluang tapi masih belum mampu membuat gol.

Gol semata wayang Portugal dihasilkan oleh Ricardo Horta di menit kelima yang dibalas oleh Korea Selatan pada menit 27 melalui Kim Young-gwon.

Cristiano Ronaldo terlihat seperti apa yang sering kita lihat di Manchester United belakangan ini. Sering offside, juga bermasalah dengan akurasi tembakan. Ronaldo akhirnya ditarik di menit 64 dengan mencatatkan dua tembakan dan nir gol.

Klimaks Drakor alias Drama (timnas) Korea Selatan terjadi pada menit 90+1 saat serangan cepat Korsel melalui Son Heung-min yang berlari kencang membawa bola lalu mengirimkan umpan terobosan. 

Hwang He-chan tiba-tiba sudah tinggal berhadapan dengan kiper Diogo Costa, satu cocoran dan bola masuk ke gawang Portugal.

Pertandingan selesai dan skor akhir 2-1 untuk kemenangan Korsel. Stadion bergemuruh, suporter Korea bersukacita. Para pemain larut dalam keharuan. Catatan sejarah sekali lagi, menang dari tim elit dunia di Piala Dunia.

Mereka pernah melakukannnya empat tahun lalu, juga di laga terakhir saat lawan Jerman kala itu. Bedanya, empat tahun lalu mereka sudah pasti tersisih. Namun kali ini mereka masih punya peluang.

Drakor alias Drama (untuk timnas) Korea berlanjut ke babak berikutnya, yaitu menunggu pertandingan Uruguay vs Ghana yang masih berlangsung.

Tangis Son Heung-min setelah Korsel mengalahkan Portugal dan lolos ke 16 besar (Foto: REUTERS/ MATTHEW CHILDS via cnnindonesia.com)
Tangis Son Heung-min setelah Korsel mengalahkan Portugal dan lolos ke 16 besar (Foto: REUTERS/ MATTHEW CHILDS via cnnindonesia.com)

Uruguay sementara unggul 2-0 dan kalau hasil tetap seperti itu maka Korsel yang lolos. Namun bila Uruguay mampu menambah gol, Uruguay yang akan mendampingi Portugal ke fase selanjutnya.

Dan akhirnya, Uruguay tidak mampu menambah golnya, drama Korea pun berakhir dengan happy ending.

Klasemen akhir grup H Portugal masih tetap yang teratas dan menjadi juara grup. Peringkat kedua Korea Selatan yang memiliki nilai sama dengan Uruguay di peringkat ketiga.

Nilai Korsel dan Uruguay memang sama, yaitu empat. Pun juga selisih gol, sama-sama nol. Namun Korsel lebih banyak jumlah gol yang dicetak. Korsel memasukkan empat gol (dan kebobolan empat gol), sementar Uruguay hanya mampu mencetak dua gol (dan kebobolan dua gol).

Tentu saja, empat gol lebih banyak dibanding dua gol. Korsel unggul agresivitas gol dan dinyatakan lolos ke 16 besar dan menjadi wakil Asia ketiga menyusul Jepang dan Australia.

Di grup G. Drama kalahnya tim elit yang turun dengan pemain lapis kedua terulang lagi. Setelah Perancis dan Portugal sekarang giliran Brasil diklahkan Kamerun dengan skor 0-1.

Sebelas pemain yang diturunkan Brasil, semuanya adalah pemain cadangan. Meski cadangan tapi lihatlah formasi lini depan mereka, ada Gabriel Martinelli, Rodrygo, Antony juga Gabriel Jesus. Tetap sangar adanya.

Dan Brasil memang mendominasi pertandingan dengan catatan 21 tembakan, 7 diantaranya tepat sasaran dan penguasaan bola 65%. Namun apalah arti statistik jika tidak bisa bikin gol.

Dan sebuah umpan silang dari sisi kiri pertahanan Brasil berhasil ditanduk dengan sempurna oleh Vincent Aboubakar membobol gawang Ederson. Sama seperti gol Korea, gol Kamerun juga terjadi di masa waktu tambahan, menit 90+2.

Aboubakar bahkan harus rela mendapat kartu kuning kedua yang berarti kartu merah untuk selebrasinya membuka jersey. Dapat dipahami, membuat gol kemenangan yang mengalahkan Brasil di Piala Dunia adalah momen penting buat striker Kamerun.

Beda nasib Kamerun dan Korsel, kemenangan atas Brasil tidak mampu membawa mereka melangkah ke 16 besar. Di saat yang sama Swiss menang 3-2 atas Serbia. Ya, Serbia menjadi tim yang rajin bikin gol tapi lebih rajin kemasukan gol.

Posisi akhir grup G, Brasil jadi nomor satu dengan nilai enam, sama dengan peringkat dua Swiss yang juga mendapat enam poin. Brasil unggul selisih gol dari Swiss. Sementara Kamerun berada di posisi ketiga dan Serbia di posisi juru kunci.

Partai enam belas besar akan mempertemukan Portugal vs Swiss dan Brasil vs Kortea Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun