Tercatat mereka mengakhiri musim reguler dengan berada di peringkat tiga wilayah barat. Masih dengan pelatih Sreve Kerr, masih dengan trio Stephen Curry Klay Thompson dan Draymond Green.
Selain trio Curry-Klay dan Green yang relatif lebih aman dari cedera dibanding dua tahun sebelumnya, Warriors juga didukung pemain-pemain lain yang sangat bisa menolong tim sebagai alternatif maupun senjata di pertandingan-pertandingan penting, terutama saat playoff: Andrew Wiggins dan Jordan Poole.
Di final lawan Boston, Wiggins merupakan pemain penting. Boston Celtics dan Golden State Warriors adalah dua tim dengan penembak-pemembak jitu.Â
Ada Steph Curry, Klay Thompson maupun Jordan Poole dari Warriors sementara Boston punya Jayson Tatum maupun Jaylen Brown. Pun pemain lain dari bench banyak shooter-shooter handal di kedua kubu.
Peran pemain di bawah keranjang akan sangat berpengaruh menjadi pembeda. Wiggins memerankan peran tersebut dengan baik. Pada game ketlima misalnya, Wiggins mencetak 26 poin dan menjadi yang tertinggi.Â
Peran penting pada saat Curry hanya mampu mencetak 16 angka. Warriors menang 104-94 kala itu sekaligus membuat mereka ungguyl 3-2, match point!
Duel lawan Boston di final sebenarnya Warriors sempat tertinggal saat kalah di game awal. Tertinggal 0-1 di kandang sendiri lalu menang di game kedua sehingga skor 1-1. Selanjutnya game dua dan tiga di kandang Boston.
Celtics kembali unggul di game tiga dan membuat skor jadi 2-1. Namun setelah itu, Warriors comeback dan menyapu bersih tiga partai selanjutnya.
Game keenam di kandang Boston Celtics di TD Garden, partai do or die buat Boston. Tuan rumah harus menang atau merelakan lawan mereka berpesta dihadapan publik sendiri.
Namun nyatanya, Warriors memang sedang dalam kondisi yang baik, quarter pertama mereka sudah unggul 27-22 dan semakin menjauh di akhir paruh pertama. Quarter ketiga dan keempat Boston mencoba mengejar tapi Warriors konsisten menjaga keunggulan.