Pemantauan kualitas udara yang efektif menggunakan teknologi cerdas memiliki peran penting dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan dan inklusif. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), sensor pintar dan pemantauan berbasis data, kualitas udara kota dapat terawasi secara real time dan mengidentifikasi sumber polusi. Salah satu implementasinya adalah penggunaan Air Quality Monitoring System (AQMS). Sistem ini dirancang dengan menggunakan sensor yang dapat mengukur kandungan polutan seperti PM2,5, PM10, CO, O3, SO2, dan NO2. AQMS dipasang dilokasi yang rentan terhadap polusi sehingga dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam memahami polusi udara yang ada.Â
Namun untuk memastikan teknologi dapat membangun kota yang inklusif dan ramah lingkungan, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikanÂ
1. Meningkatkan akses teknologi: Pemerintah harus memastikan bahwa seluruh masyarakat memiliki akses teknologi yang canggih.
2. Regulasi yang mendukung: Kebijakan tentang penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik wajib diprioritaskan.
3. Kolaborasi: Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memercepat efisiensi teknologi dalam membangun kota yang berkelanjutan. Â
Kesimpulan
Teknologi pintar berperan penting dalam mencptakan kota yang inklusif, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan penerapan transportasi cerdas, manajemen energi, dan pemantauan kualitas udara, dapat mengurangi polusi dan meningkatkan efisiensi energi. Meski begitu, untuk mencapai kehidupan kota yang berkelanjutan, membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan akses teknologi yang merata, kota-kota masa depan dapat menjadi lebih efisien dan berkelanjutan bagi semua masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI