Mohon tunggu...
Imma Si Yimu
Imma Si Yimu Mohon Tunggu... -

Gak ada yang gak mungkin selagi kita mau berusaha :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Harapan

8 Oktober 2013   10:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Maaf ya kak, klo sikapku bikin kaka jadi kecewa, sungguh aku tak pernah bermaksud seperti itu” kataku dengan penuh hati-hati

“Gak apa-apa kok dek, cinta yang dewasa tak harus memiliki” ujarnya sambil tersenyum

Duh, jadi gak enak sama Kak Rey, wah jangan-jangan dia emang udah suka sama aku dari dulu kali ya. Kata-katanya dia yang bilang “Akan selalu ada harapan, entah itu esuk, lusa, minggu depan, bulan depan atau tahun depan” apa itu maksudnya dia berharap sama aku. Makin galau nih jadinya.

“Dek, udah mo magrib, pulang yuk” ajaknya yang menyadarkanku dari lamunan

“oh, iya kak” jawabku

Aku pulang bersama kak Rey, rumah kak Rey gak jauh dari rumahku. Hanya berjarak 500 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun