Mohon tunggu...
Imma Si Yimu
Imma Si Yimu Mohon Tunggu... -

Gak ada yang gak mungkin selagi kita mau berusaha :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Harapan

8 Oktober 2013   10:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Setelah perdebatan itu selesai, sorenya aku pergi ke taman, tempat dimana aku biasa menyendiri. Taman itu terletak di sudut kota terpencil ini. Aku duduk di kursi, sambil melihat orang lalu lalang melintas di sekitar taman. Sesekali aku menatap kosong kea rah kolam ikan yang ada di taman tersebut. Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara orang yang menyapaku.

“Hai dek”

Aku kenal betul suara itu, suara Kak Rey.

“Hai juga” balasku, tak heran klo tiba-tiba kak Rey muncul disini, karena ia satu-satunya orang yang tau kebiasaanku disini.

“Kok ngalamun sih dek ?” tanyanya

“Hehehehe” ku cuma nyengir aja

“Jiah, mala nyengir, pasti lagi galau ya” tebaknya sok tau

“Gak juga kok” jawabku

“Masihkah kau menunggu?” tanyanya dengan sangat hati-hati

“Hmm, sepertinya begitu kak” jawabku pelan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun