Syahdan, Abu Sufyan (yang kala itu belum menerima Islam) melakukan perjalanan hingga ke Syam. Di sana, ia bertemu dengan penguasa wilayah Syam, yang waktu itu dipegang oleh Heraklius. Maka Abu Sufyan kemudian menyebutkan ihwal adanya seorang Rasul bernama Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam, yang menyeru untuk menyembah Allah, menghancurkan berhala-berhala, memperbaiki akhlaq, bermuamalah dengan jujur dan amanah, dan berbagai syariat yang Nabi bawa, beliau ceritakan kepada Heraklius dengan objektif. Maka Heraklius kemudian berkata kepada Abu Sufyan, "Apabila apa yang engkau katakan memang benar, maka tidak lama lagi apa yang ada di bawah telapak kakiku ini akan ia kuasai!" [Diriwayatkan oleh Bukhari] Pertanyaan yang tersisa bagi kita adalah :
Apa yang kemudian terjadi setelah Kaum Muhajirin kembali ke Mekkah, apakah kemudian Syam Nabi taklukkan ?
Apakah kemudian perkataan Heraklius benar-benar terjadi ?
Apakah benar-benar kemudian apa yang ada di bawah telapak kaki Heraklius, dikuasai Nabi ?
Bahkan setelah wafat Nabi pun, Syam belum juga ditaklukkan ?
Jawabannya ialah penguasaan Nabi shallallaahu alaihi wa sallam terhadap apa yang berada di bawah telapak kaki Heraklius waktu itu, ialah dengan dakwah beliau, bukan dengan wilayah negara. Karena dakwah beliau sampai ke seluruh penjuru dunia, melalui seruan untuk meninggalkan berhala dan segala bentuk kesyirikan. Termasuk di dalamnya penguasaan Khulafaur Rasyidin setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam, melalui dakwah dan syariat Nabi shallallaahu alaihi wa sallam. Poin yang perlu kita perhatikan di sini ialah : Sesungguhnya ummat Islam ini apabila benar-benar kembali kepada agama Allah, dengan menjadikan kaum mukminin sebagai pemimpin mereka, dan menjadikan kaum kafir sebagai musuh, niscaya tidak mustahil bahwa timur dan barat akan menjadi wilayah kekuasaan Islam. Hal ini hanya akan tercapai bukan karena pertolongan kaum tertentu, negara tertentu, atau dukungan suku, ras tertentu, akan tetapi hal ini hanya dapat tercapai karena kaum muslimin menegakkan agama Allah 'Azza wa Jalla. Dan sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjamin kemenangan Islam atas seluruh agama, Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama" [QS. Ash-Shaff : 9]. Konsekuensi dimenangkannya agama ini, adalah dimenangkannya mereka oleh orang-orang yang berpegang teguh dengan agama ini. [Ash Shohwah Al Islamiyyah Dhawabith wa Tawjihaat, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, cetakan Madarul Wathan Li An Nasyr, hal. 9-10] Sekaligus sebagai jawaban terhadap kelompok yang menempuh metode politis, thalabun nusyrah, atau yang semacamnya sebagai jalan meraih kebangkitan ummat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H