Mohon tunggu...
Yhana Ghalingga
Yhana Ghalingga Mohon Tunggu... Freelancer - Freewriter

menulis ketika suara tidak lagi terdengar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Paranoid In The Jungle

10 November 2016   10:46 Diperbarui: 10 November 2016   11:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir sepertumbuhan pohon jagung, gonjang ganjing itu mulai muncul, karena terjadi perputaran area kekuasaan pengelolaan hutan, banyak dari para pengelola sektor-sektor hutan berpindah tempat, tanpa di duga, banyak hewan-hewan baru yang menjadi pengelola sektor hutan, tentunya juga ada para pengelola sektor hutan yang berhenti dipercaya oleh sang raja hutan, dan menjadi sang penunggu kematian karier.

Halilintar yang menakjubkan terjadi di area hutan si srigala, semua hewan seperti tidak percaya, bahwa sri srigala juga ikut menjadi bagian dari perputaran sektor wilayah, namun berputar hanya pada sektor wilayah dalam tingkat yang sama, tidak seperti yang dia sering gembar-gemborkan bahwa akan naik ke level yang lebih tinggi. Dalam suatu pertemuan perpisahan sang srigala berkata dengan jujur dan penuh rasa sakit akan perpindahan sektor hutan yang dia kelola, dengan haru biru dan tetesan air mata mengatakan semua itu memang harus dia jalani, walua di sudah sangat dekat dengan si raja hutan, tetapi aturan pemimpin yang maha tinggi tidak bisa di langgar oleh sang raja hutan.

Raja hutan harus tunduk pada aturan terbaru yang di tetapkan oleh sang maha tinggi. Para hewan yang pro dan kontra dengan si srigala saling berdebat dan mempertahankan analoginya, dengan kasak kusuk maupun terbuka, tetapi yang pasti yang pro akan melasa kehilangan karena harapan dan kebaikan yang telah diberikan kepadanya dari si srigala tak mungkin sama lagi dengan datangnya pengelola sektor hutan yang baru. Hewan yang pro merasakan ada cibiran dari para hewan yang lain yang sekarang berlomba menjadi yang terdekat dengan pengelola sektor hutan yang baru.

Si rusa hanya tersenyum melihat situasi ini, dia masih tetap seperti biasa, berada dalam pusaran yang nyaman dengan dirinya, tidak kemana-kemana menikmati hutan dengan caranya sendiri. Mungkin juga dia sedang menyiapkan rencana lain yang hanya dirinya saja yang tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun