Mohon tunggu...
Yohannes Krishna Fajar Nugroho
Yohannes Krishna Fajar Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Video Editor dan Junior Public Relations

It's ok to be different.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekerasan Seksual dalam Perspektif Teori Kultivasi

6 Juni 2023   18:32 Diperbarui: 29 Agustus 2023   08:39 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dokumentasi Pribadi

Tidak heran jika kasus kekerasan seksual di tahun 2023 ini mencapai lebih dari 4000 kasus. Kasus-kasus itu ada, karena dilaporkan, jika tidak dilaporkan kasus itu akan tertutup. Singkatnya begini, orang dengan intelektualitas yang rendah akan dengan mudah menerima terpaan  pesan-pesan pornografi melalui media sosial, dan menganggap hal itu adalah sebuah kenyataan yang terjadi sehingga dia melakukan kekerasan seksual tersebut di lingkungan yang mendukung. Jangankan orang dengan intelektualitas rendah, bahkan seorang guru ngaji bisa mencabuli belasan santriwati. 

Tidak mungkin si guru ngaji ini mempelajari hal biadab itu dari kitab suci. Terpaan konten pornografi di internet menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya hal-hal seperti itu. Mungkin ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi, tapi jika kita mencoba melihat masalah ini dengan kacamata Teori Kultivasi, terpaan konten pornografi lah yang menyebabkan banyaknya kasus kekerasan seksual di Indonesia. 

Kesimpulan.

Seperti yang sudah saya bahas diatas bahwa efek dari kultivasi ini adalah terpaan pesan yang kumulatif yang secara terus menerus terhadap orang-orang yang menyaksikan tayangan televisi atau internet atau audio visual sehingga dianggap sebagai sebuah kenyataan yang ada oleh orang-orang yang menyaksikannya. Dalam hal ini, terpaan film porno yang menjadi industri di negara maju, menjadi konsumsi bagi khalayak di negara berkembang, termasuk Indonesia. Pada akhirnya semua kembali ke tiap-tiap individu, mau menjadi orang yang mudah terpengaruh oleh media massa, atau menjadi orang yang mampu mencerna pesan-pesan yang ada di media massa. Dengan sumberdaya yang sedikit, kita tidak akan mampu membendung air sungai. Supaya tidak terjadi banjir yang merugikan, ada baiknya kita membuat saluran-saluran yang terkontrol dan diawasi dengan rapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun