Overthinking adalah perilaku atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan. Sebagai mahasiswa dalam menjalani kehidupan perkuliahan, banyak sekali tuntutan yang harus dipenuhi untuk mencapai sebuah ekspektasi. Mulai dari nilai akademik, bersosialisasi, hingga permasalahan pribadi tiap mahasiswa.Â
Tidak jarang kalau tuntutan yang datang dari berbagai sisi ini sering membuat mahasiswa terjebak di situasi overthinking, atau berpikiran berlebihan.Â
Overthinking sendiri merupakan kecenderungan seseorang untuk terus-menerus menganalisis, memilah-milah, dan merenungkan segala sesuatu dengan berlebihan, bahkan ketika hal tersebut sebenarnya tidak memerlukan perhatian yang intens. Fenomena yang sangat sering terjadi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa.
Overthinking, atau berpikir secara berlebihan, adalah kondisi ketika seseorang terlalu banyak memikirkan suatu hal atau masalah secara mendalam, bahkan berulang-ulang. Seringkali, overthinking dapat mempengaruhi kesehatan mental, khususnya bagi mahasiswa yang berada di tahap kehidupan yang penuh tantangan. Tuntutan akademik, tekanan sosial, serta harapan keluarga dan diri sendiri membuat banyak mahasiswa rentan terhadap kebiasaan ini.
Overthinking akan membuat seseorang memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan terlalu banyak sehingga membuat seseorang stress dengan pikiran mereka sendiri. Seringkali, overthinking disebabkan oleh kurangnya kemampuan mengendalikan emosi dan pemikiran negatif, lingkungan yang kurang nyaman, dan trauma di masa lalu.
Â
Mahasiswa berada pada fase kehidupan di mana banyak aspek kehidupan baru mulai dijalani, seperti menetapkan pilihan karier, mandiri, dan membentuk identitas diri. Selain itu, mereka juga menghadapi tekanan untuk berprestasi, menjaga hubungan sosial, dan memenuhi harapan diri dan keluarga. Banyaknya tuntutan dan ekspektasi ini bisa menimbulkan ketidakpastian, kekhawatiran, dan rasa takut gagal, yang pada akhirnya memicu overthinking.
1. Kinerja Otak yang Menurun     Â
Salah satu organ tubuh yang paling berdampak akibat overthinking dan stress adalah otak. Apabila seseorang overthinking secara terus-menerus, dapat mempengaruhi kinerja otak, akan berakibat kurang fokus dalam melakukan berbagai hal, mudah melupakan sesuatu, hal ini pasti akan mempengaruhi mood dalam berkegiatan setiap harinya.
2. Insomnia
Overthinking bisa menjadi salah satu alasan seseorang menderita insomnia. Seseorang yang mengalami overthinking seringkali sulit tidur karena pikiran yang terus-menerus aktif. Hal ini membuat tubuh dan pikiraan tidak rileks yang akhirnya akan memperburuk kesehatan fisik dan mental. Orang-orang yang mengalami overthinking seringkali kehilangan fokus, mudah lelah, mudah mengantuk, mudah emosi yang diakibatkan oleh insomnia.
3. Menurunkan Konsentrasi
Overthinking membuat mahasiswa sulit fokus pada tugas akademik karena mereka terlalu disibukkan dengan kekhawatiran yang berlebihan. Hal ini menurunkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas dengan efektif dan menurunkan daya serap saat belajar.
4. Menurunkan Produktivitas
Terlalu banyak berpikir menyebabkan mahasiswa sulit mengambil keputusan atau memulai tindakan. Banyak mahasiswa yang akhirnya menunda pekerjaan atau merasa ragu saat mengerjakan tugas karena terlalu khawatir akan hasilnya. Penundaan dan perasaan ragu ini bisa membuat mereka kehilangan waktu dan menurunkan produktivitas.
Cara Mengatasi Overthinking
Mengatasi overthinking bukanlah hal yang mudah, namun ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Mindfulness
Latihan mindfulness, seperti meditasi, dapat membantu mahasiswa belajar fokus pada saat ini dan melepaskan pikiran negatif yang mengganggu.
2. Mengatur Waktu
Manajemen waktu yang baik dapat membantu mengurangi kecemasan. Dengan membuat jadwal yang terstruktur, mahasiswa dapat mengurangi perasaan kewalahan dan memastikan bahwa mereka tetap produktif.
3. Terapi atau Konseling
Mahasiswa bisa memanfaatkan layanan konseling atau mencari bantuan dari profesional untuk mendapatkan strategi coping yang efektif dan dukungan emosional.
4. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Dikontrol
Overthinking seringkali berpusat pada hal-hal yang tidak bisa dikontrol. Mahasiswa perlu melatih diri untuk fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali mereka, dan menerima bahwa tidak semua hal dapat diatur sesuai keinginan.
Kesimpulan
Overthinking memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan mental mahasiswa, mulai dari menyebabkan stres, kecemasan, hingga depresi. Selain itu, overthinking juga berdampak negatif pada performa akademik dan hubungan sosial mahasiswa.Â
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mulai mengenali tanda-tanda overthinking dan belajar mengendalikannya melalui berbagai strategi, seperti mindfulness, manajemen waktu, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Dengan demikian, mereka dapat menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup mereka agar tetap positif di tengah berbagai tuntutan kehidupan akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H