Mohon tunggu...
YETTI AGUNG LESTARI
YETTI AGUNG LESTARI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Suka bacaan ringan yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

18 April 2023   01:37 Diperbarui: 18 April 2023   02:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat  tanggal  31 Maret 2023  saya temukan suatu pelajaran dan wawsan yang tak saya ketahui sebelumnya dari buku online "Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin". Wah surprised banget rasanya. Adalah kado yang luar biasa keren yang bersamaan dengan bertambah usia saya, bagi saya belajar tidak ada batas karena hidup memang harus belajar untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi, apapun posisinya sebagai manusia terus belajar adalah sesuatu yang wajib (bagi saya).

Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai positif yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, merupakan teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

Dalam menjalankan tugas sehari -hari seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai persoalan dan harus mengambil keputusan yang terdapat  nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Nah keputusan bagaimana yang akan diberikan? Situasi seperti ini bukan suatu yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan mencerminkan (merefleksikan) integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Menurut saya dalam suatu kepemimpinan untuk mengambil suatu keputusan (dalam pendidikan) harus diprioritaskan mana yang lebih utama, mana yang paling penting, berpihak pada murid apa tidak. Demikian pula saat mengambil keputusan guna membuat perubahan pasti ada reaksi pro dan kontra,( baik buruknya), maka sebelumnya kita harus mengkaji dan menanyakan, apakah yang kita lakukan membawa dampak pada peningkatan positif bagi pembelajaran murid?

Untuk mengambil keputusan tentu harus dipertimbangkan membawa dampak bagaimnana, dan tentu diambil yang berdampak dan bermanfaat positif. Dan saya biasanya kalau menyangkut untuk kepentingan orang banyak (bukan saya saja) saya rundingkan bersama untuk menggali manfaatnya apa dan resikonya bagainana untuk jangka pendek/ untuk jangka panjang agar putusan yang diambil benar - benar yang terbaik untuk semuanya dan tidak memihak satu golongan saja.

Sesuatu banget rasanya bisa mempelajari dan mendalami materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Mengawali pemahaman materi dengan kegiatan  mengerjakan Mulai Dari Diri tentang bagaimana saya mengambil suatu keputusan ketika dihadapkan pada suatu persoalaan dilema etika. Dilanjutkan dengan Eksplorasi konsep dengan kegiatan mempelajari materi yang lebih seru tentang 4 paradigma dalam pengambilan keputusan, 3 prinsip yang membantu dalam pengambilan keputusan yang penuh tantangan  dan juga 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan.

Kegiatan  dilanjutkan dengan Ruang Kolaborasi yang tak kalah seru yaitu dengan kegiatan kerjasama antar rekan CGP dalam kelompok. Dalam kolaborasi kali ini kami  menggangkat sebuah kasus pada siswa dan orang tua lalu dikupas dengan pertanyaan pemantik sebagai penduan seperti materi yang telah diberikan yaitu tentang paradigma, prinsip dan langkah --langkah pengambilan keputusan.

Kami serius dan saling mengemukakan pendapat saat menganalisis kasus tersebut serta tetap semangat kompak. Dan ternyata ada jeda beberapa hari untuk dipresentasikan hasil diskusi analisis kasus pengambilan keputusan dalam ruang kolaborasi yang kedua.

Hari yang ditunggu tiba, saat yang mempresentasikan kami tetap semangat belajar meskipun dalam suasana puasa Ramadhan, ya sekaligus seperti ngabuburit online sambil menunggu saat berbuka, he he he... Kelompok per kelompok bergantian untuk mempresetasikan dan saling menanggapi memberikan respon baik bersifat pertanyaan maupun pernyataan.

Kegiatan berikutnya dengan adanya Demonstrasi Kontekstual dengan mewancarai 2 pemimpin lembaga ( kepala sekolah) yang berbeda. Topik wawancara adalah bagimana seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan dalam permasalahan kasus dilemma di lembaganya. Dari sini ada banyak tahu adanya persamaan dan perbedaan pemimpin dalam menyikapi dan  mengambil keputusan. Pemahaman mengenai langkah -- langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin saya bertambah dalam ruang Elaborasi Pemahaman dan Koneksi antar Materi yang akan dituang dalam aksi nyata berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun