Tepat tanggal 31 Maret 2023 saya temukan suatu pelajaran dan wawsan yang tak saya ketahui sebelumnya dari buku online "Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin". Wah surprised banget rasanya. Adalah kado yang luar biasa keren yang bersamaan dengan bertambah usia saya, bagi saya belajar tidak ada batas karena hidup memang harus belajar untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi, apapun posisinya sebagai manusia terus belajar adalah sesuatu yang wajib (bagi saya).
Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai positif yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, merupakan teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.
Dalam menjalankan tugas sehari -hari seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai persoalan dan harus mengambil keputusan yang terdapat nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Nah keputusan bagaimana yang akan diberikan? Situasi seperti ini bukan suatu yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan mencerminkan (merefleksikan) integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Menurut saya dalam suatu kepemimpinan untuk mengambil suatu keputusan (dalam pendidikan) harus diprioritaskan mana yang lebih utama, mana yang paling penting, berpihak pada murid apa tidak. Demikian pula saat mengambil keputusan guna membuat perubahan pasti ada reaksi pro dan kontra,( baik buruknya), maka sebelumnya kita harus mengkaji dan menanyakan, apakah yang kita lakukan membawa dampak pada peningkatan positif bagi pembelajaran murid?
Untuk mengambil keputusan tentu harus dipertimbangkan membawa dampak bagaimnana, dan tentu diambil yang berdampak dan bermanfaat positif. Dan saya biasanya kalau menyangkut untuk kepentingan orang banyak (bukan saya saja) saya rundingkan bersama untuk menggali manfaatnya apa dan resikonya bagainana untuk jangka pendek/ untuk jangka panjang agar putusan yang diambil benar - benar yang terbaik untuk semuanya dan tidak memihak satu golongan saja.
Sesuatu banget rasanya bisa mempelajari dan mendalami materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Mengawali pemahaman materi dengan kegiatan mengerjakan Mulai Dari Diri tentang bagaimana saya mengambil suatu keputusan ketika dihadapkan pada suatu persoalaan dilema etika. Dilanjutkan dengan Eksplorasi konsep dengan kegiatan mempelajari materi yang lebih seru tentang 4 paradigma dalam pengambilan keputusan, 3 prinsip yang membantu dalam pengambilan keputusan yang penuh tantangan dan juga 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan.
Kegiatan dilanjutkan dengan Ruang Kolaborasi yang tak kalah seru yaitu dengan kegiatan kerjasama antar rekan CGP dalam kelompok. Dalam kolaborasi kali ini kami menggangkat sebuah kasus pada siswa dan orang tua lalu dikupas dengan pertanyaan pemantik sebagai penduan seperti materi yang telah diberikan yaitu tentang paradigma, prinsip dan langkah --langkah pengambilan keputusan.
Kami serius dan saling mengemukakan pendapat saat menganalisis kasus tersebut serta tetap semangat kompak. Dan ternyata ada jeda beberapa hari untuk dipresentasikan hasil diskusi analisis kasus pengambilan keputusan dalam ruang kolaborasi yang kedua.
Hari yang ditunggu tiba, saat yang mempresentasikan kami tetap semangat belajar meskipun dalam suasana puasa Ramadhan, ya sekaligus seperti ngabuburit online sambil menunggu saat berbuka, he he he... Kelompok per kelompok bergantian untuk mempresetasikan dan saling menanggapi memberikan respon baik bersifat pertanyaan maupun pernyataan.
Kegiatan berikutnya dengan adanya Demonstrasi Kontekstual dengan mewancarai 2 pemimpin lembaga ( kepala sekolah) yang berbeda. Topik wawancara adalah bagimana seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan dalam permasalahan kasus dilemma di lembaganya. Dari sini ada banyak tahu adanya persamaan dan perbedaan pemimpin dalam menyikapi dan mengambil keputusan. Pemahaman mengenai langkah -- langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin saya bertambah dalam ruang Elaborasi Pemahaman dan Koneksi antar Materi yang akan dituang dalam aksi nyata berikutnya
Dalam pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin yang perlu diperhatikan adalah adanya 4 paradigma dalam pengambilan keputusan yaitu
- Individu lawan masyarakat /kelompok (individual vs community)
- Rasa Keadilan lawan Rasa Keadilan (justis vs Mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Ada 3 prinsip yang membantu dalam pengambilan keputusan yang penuh tantangan yaitu
- Berpikir berbasis akhirr( End Based Thinking)
- Berpikir berrbsis peraturan (Rule Based Thinking)
- Berpikir berbasis Rasa Peduli ( Care Based Thinking)
Dan juga 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan meliputi;
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini,
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,
- Pengujian benar atau salah,
- Pengujian paradigma benar lawan benar,
- Melakukan prinsip resolusi,
- Investigasi opsi trilema,
- Buat keputusan,
- Lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Tetunya langkah-langkah tersbut diatas merupakan sebuah panduan saja, artinya bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pengambilan keputusan saya perlu belajar terus sehingga saya bisa memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasar nilai-nilai kebajikan.
Kedepannya saya sebagai pemimpin pembelajaran bila dihadapkan pada persoalan dilemma etika di sekolah maupun di lingkungan rumah saya akan ambil langkah dengan koordinasi dan diskusi bersama warga sekolah terkait adanya keputusan yang diambil atau suatu rencana yang akan diadakan. Dan untuk mengambil keputusan yang terbaik dengan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan berdasar pada intuisi moral berpihak pada murid, memberikan nilai -- nilai kebajikan dan bertanggung jawab, selaras tujuan pendidikan yang menuntun, memberi teladan, memerdekakan anak didik guna tercapai keselamatan serta kebahagiaan setinggi - tingginya
Hal yang demikian agar dapat mengakomodir semua pihak, tidak ada rasa keberpihakan pada satu golongan saja dan menjadikan suatu keputusan yang bijaksana sehingga tercipta budaya positif yang mewujudkan suasana lingkungan sekolah yang nyaman, aman, ramah bagi semua warga sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI