Misalkan Anda menemukan bahwa anak-anak di kelas Anda sering menunjukkan frustrasi ketika tidak dapat menyelesaikan tugas. Anda memutuskan untuk menggunakan cerita dan bermain peran sebagai strategi intervensi. Anda kemudian mengamati bagaimana anak-anak merespons, mencatat perubahan dalam kemampuan mereka untuk mengelola frustrasi, dan mengumpulkan umpan balik dari orang tua dan anak-anak.
Dengan metode ini, PTK memungkinkan guru untuk secara aktif berperan dalam meningkatkan keterampilan emosional anak-anak melalui intervensi yang dirancang dengan baik dan refleksi terus-menerus.
# Hasil Pembahasan
Setelah menerapkan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berfokus pada perkembangan emosional anak usia dini, berikut adalah hasil pembahasan dari data yang dikumpulkan:
1. Peningkatan Kesadaran Emosional:
  - Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam mengenali dan menyebutkan berbagai emosi seperti senang, marah, sedih, dan takut. Ini dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk menamai emosi mereka sendiri dan orang lain dalam cerita atau situasi bermain peran.
2. Pengelolaan Emosi yang Lebih Baik:
  - Ada peningkatan dalam kemampuan anak-anak untuk mengelola emosi negatif, seperti kemarahan dan frustrasi. Misalnya, anak-anak lebih sering menggunakan teknik-teknik menenangkan diri yang diajarkan, seperti bernapas dalam-dalam atau meminta bantuan guru, daripada langsung menangis atau menunjukkan kemarahan.
3. Interaksi Sosial yang Lebih Positif:
  - Intervensi yang dilakukan melalui bermain peran dan kegiatan kelompok membantu anak-anak untuk bekerja sama dengan teman sebaya, menunjukkan empati, dan menyelesaikan
konflik dengan cara yang lebih konstruktif.