Mohon tunggu...
Yeti Sulfiati
Yeti Sulfiati Mohon Tunggu... Guru - Guru/trainer/penulis/edukonsultan

Saya senang berbagi ilmu dan pengalaman dalam training pembelajaran, publik speaking, motivasi, hypnosis, STIFIn.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sukses Mengajar Melalui Mesin Kecerdasan STIFIn

1 Juli 2024   08:35 Diperbarui: 1 Juli 2024   09:19 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sensing juga suka bergerak, maka beri kesempatan mereka untuk menyalurkan energinya, tidak hanya duduk mendengarkan di kursinya, maka perlu diselingi dengan game atau icebreaking. Media belajar yang bervariasi juga perlu disiapkan seperti gambar, video, audio, lagu, paper, Lembar kerja, game, pertanyaan-pertanyaan, melalui lisan, tulisan atau pun melalui aplikasi di gawai. 

3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung.
Langkah selanjutnya adalah fleksibilitas dengan menyediakan lingkungan belajar yang fleksibel untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar. Maka perlunya kerjasama dengan sarana prasarana sekolah, dan persiapan guru dalam pembelajaran di kelas. Bagaimana dengan keterlibatan aktif siswa? 

Ya, libatkan siswa dalam proses belajar melalui diskusi, proyek, dan kegiatan. Setiap kegiatan ada umpan balik positif. Berikan umpan balik yang konstruktif dan positif untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa. Biasanya dalam akhir pembelajaran ada feedback baik dari guru maupun antar siswa dan refleksi masing-masing siswa.

4. Menggunakan Teknologi dan Alat Bantu.
Teknologi sekarang sangat membantu dalam pembelajaran dengan aplikasi dan perangkat lunak. Maka, gunakan aplikasi dan perangkat lunak pendidikan yang dapat disesuaikan dengan tipe kecerdasan siswa. Seperti Kahoot, Quizizz, Padlet, Mentimeter dan lain-lain. Sudahkah Anda mencobanya? 

Bagaimana dengan media Interaktif?  begitu pula sesekali Anda gunakan media interaktif seperti video, permainan edukatif, dan simulasi untuk memperkaya pengalaman belajar. Mereka akan involve di dalam kelas. Mereka akan larut dalam proses pembelajaran.

5. Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan.
Sebagai guru tentu Anda akan melakukan Evaluasi Berkala untuk menilai efektivitas metode pengajaran dan kemajuan siswa. Lalu ada sesuaikan metode pengajaran berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik dari siswa.

6. Pengembangan Profesional Guru.
Untuk mengembangkan profesinalitas guru dan keterampilan mengajar diperlukan pelatihan. Maka seorang guru pasti akan mengikuti pelatihan dan workshop tentang STIFIn dan metode pengajaran yang sesuai untuk setiap tipe kecerdasan. Anda perlu berkolaborasi. Caranya? Bekerjasama dengan rekan kerja untuk berbagi pengalaman dan strategi yang berhasil.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, guru dapat mengajar dengan sukses melalui mesin kecerdasan STIFIn, menciptakan lingkungan belajar yang optimal, dan mendukung perkembangan serta kesuksesan siswa berdasarkan tipe kecerdasan dominan mereka. Semangat mengajar, berbagi ilmu karena satu kata akan dapat menembus berjuta kepala. Happy learning, Happy Teaching !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun