Mohon tunggu...
Yessy Yoanne
Yessy Yoanne Mohon Tunggu... Seniman - Pembelajar belajar dalam mengajar.

Saya adalah perempuan biasa yang ingin melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga hasilnya walaupun sederhana bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Mencintai dunia seni, khususnya dunia seni pertunjukan dan mayor yang dipilih adalah seni tari. Menyukai pada kesehatan organik, pengobatan alami dan penyembuhan diri. Dunia anak selalu menarik, sehingga sebagian besar waktu digunakan untuk berfokus pada dunia pendidikan seni anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Itu Apa untuk Kita yang Siapa dan Lahir Kenapa

14 Maret 2024   21:34 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada batasan pasti, mengenai kepuasan tiap individu dalam memperoleh jawaban. Tidak ada pula kemampuan yang sama pada tiap manusia, untuk mendeskripsikan apa yang  pola pikirnya buat dan emosi apa yang sedang dirasakannya secara mendetail. Kebanyakan manusia berkomunikasi dan berinteraksi tidak hanya menggunakan logika, tapi juga intuisi, yang juga sangat terbantu dengan pengolahan panca indera. Kompleks, memang. Tapi begitulah cara agar dapat menumbuhkan apa yang disebut "saling".

"Saling" menjadi hal menarik karena membutuhkan dua hal yang berbeda untuk berinteraksi atau bertemu. Jika hanya salah satunya saja, tidak akan terjadi yang namanya interaksi ataupun pertemuan. Bagaimana "saling" ini bisa berkaitan dengan penemuan makna hidup bagi kita sebagai manusia?

Seperti yang sudah kita ketahui semenjak belajar ilmu budi pekerti dan pendidikan Pancasila sejak kita sekolah dasar dulu, bahwa manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Kita memang bernafas, makan, tidur, beraktivitas, berolahraga dan banyak hal individual lain yang kita lakukan sendiri. Hanya saja, bisakah kita bayangkan, jika hanya ada kita di dunia ini? Untuk proses melahirkan saja, kita butuh setidaknya ada satu orang yang membantu proses persalinan. Untuk proses belajar mengajar, kita butuh setidaknya satu orang untuk kita jadikan guru atau kita jadikan murid. Untuk mengobrol, kita setidaknya membutuhkan satu orang yang bisa mendengarkan omongan kita atau kita dengarkan omongannya. Lebih kompleks lagi, saat kita tiada pun, setidaknya kita membutuhkan satu orang untuk bisa menyucikan jasad kita, menggali kubur kita dan menguburkan kita dalam keadaan yang layak. Bukankah begitu? Apakah bisa ditangkap dengan mudah, bahwa dua manusia yang melakukan kegiatan seperti yang disebutkan diatas, melakukan hal yang disebut "saling"?

"Saling" akan menjadi sangat mudah jika kita baca hanya sebagai apa yang saya tuliskan diatas. Terkadang, yang sulit adalah mengusahakan agar bisa melakukan "saling" itu. Apa saja yang harus kita lakukan agar bisa melakukan hal "saling" dan menemukan makna hidup sebagai manusia?

                                        *

Setelah membaca hal-hal yang berputar-putar seperti diatas, apakah kamu sudah menemukan jawabannya dan masih ingin berhenti saja dan menyerah dalam hidup? 

Bukankah menarik untuk berpikir pusing dan menyisihkan waktu untuk mencari jawabannya sebelum akhirnya meninggalkan dunia ini?

Jika terlalu jenuh untuk sekedar mencari jawabannya, kita bisa sambil melakukan aktivitas hidup lainnya juga. Siapa tahu, sambil berfokus mencari jawaban alasan kita hidup sambil melakukan aktivitas-aktivitas dalam hidup, kita bisa mencapai sesuatu yang lain. 

Tanpa membuang waktu, tapi dengan memanfaatkan waktu yang merupakan "jatah hidup" kita di dunia ini.

Bukankah rugi jika kita pergi duluan sebelum menghabiskan "jatah hidup" itu?

Masih ingin berlari dan tidak menghadapi apa yang ada dihadapanmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun