Mohon tunggu...
Yesi Pramudya Wardani
Yesi Pramudya Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Saya adalah Guru di TK KEMALA BHAYANGKARI 38 GAMBIRAN BANYUWANGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Nilai Moral dan Agama Melalui Kegiatan Pembiasaan Hafalan Surat Pendek dan Doa

24 November 2023   16:13 Diperbarui: 24 November 2023   16:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sikap keagamaannya masih bersifat respetif (menerima) meskipun banyak bertanya

Pandangan ketuhannya masih bersifat anthropormorph (dipersifikasikan)

Penghayatan rohaniah masih superficial (belum mendalam) meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam berbagau kegiatan ritual.

Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosycritic ( menurut khayalan pribadinya) sesuai dengan taraf berpikirnya yang masih bersifat egosentrik (memandang segala sesuatu dari sudut dirinya)

Pengetahuan anak tentang agama terus berkembang karena mendengarkan ucapan-ucapan orang tua, melihat sikap dan perilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah, dan pengalaman dan meniru ucapan dan perbuatan orang tuanya. Sesuai dengan perkembangan intelektualnya (berpikirnya) yang terungkap dalam kemampuan berbahasa, yaiotu sudah membentuk kalimat, mengajukan pertanyaan dengan kata-kata : apa, siapa, dimana, dari mana, dan kemana. Maka anak sudah dapat diajarkan syahadat, bacaan dan Gerakan sholat, doa-doa dan hafalan surat pendek.

Elkind mengembangkan teori Piaget ke dalam pola perkembangan keagamaan pada anak. Elkind (dalam Suyadi, 2010 : 133) menyatakan bahwa Ketika nak tumbuh dewasa muncul dengan empat tipe kebutuhan mental yaitu :

Pencarian untuk konservasi, pada tahap ini anak-anak menganggap bahwa hidup adalah abadi

Pencarian representasi (masa pra-sekolah) hal ini penting pada masa ini adalah gambaran mental dan perkembangan Bahasa

Pencarian relasi (pertengahna kanak-kanak) pada tahap ini anak-anak sudah mulai mengalami kematangan mental, sehingga mereka merasakan hubungan dengan Tuhan.

Pencarian tentang pemahaman, selama anak-anak tumbuh dewasa mereka memahami jalinan persahabatan dan perkembangan kemampuan anak untuk berteori.

Harms menyimpulkan bahwa hanya ada tiga tahapan tentang pemikiran atau perkembangan beragama pada anak. Perkembangan beragama menurut Harms pada tahap firetale (usia 3-6 tahun). Pada tahap ini anak merepensentasikan keadaan Tuhan seperti raksasa, hantu, malaikat, bersayap, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun