Mohon tunggu...
Yesi Tanamal
Yesi Tanamal Mohon Tunggu... Guru - Guru

foto dan buat vidio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 Guru Penggerak

13 Agustus 2024   08:12 Diperbarui: 13 Agustus 2024   08:39 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Selama proses identifikasi,  pembelajaran serta pendampingan melalui kegiatan coaching bersama fasilitator sangat efektif dalam membantu saya memahami materi yang ada. Contoh-contoh kegiatan coaching yang ada memberikan tambahan ilmu untuk dapat diaplikasikan di sekolah. Dengan teknik coaching, keputusan diambil dengan memperhatikan etika, nilai-nilai kebajikan universal, disesuaikan dengan visi misi dan tujuan sekolah yang berpihak pada peserta didik serta menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah. Salah satu ciri khas teknik coaching adalah adanya prinsip kesetaraan sehingga coach tidak terkesan menggurui coachee. Hal ini akan memberikan rasa nyaman bagi coachee dalam menyampaikan permasalahan-permasalahan, menggali potensi diri hingga menemukan solusi secara mandiri. Pertanyaan-pertanyaan berbobot yang diberikan coach kepada coachee merupakan langkah efektif untuk menggali potensi coachee untuk menemukan solusi. Teknik coaching ini dapat dilakukan kepada sesama guru maupun dengan peserta didik. 

 

4. Bagaimana kemapuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola  aspek emosionalnya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pengambilan keputusan  harus senantiasa dilandaskan pada nilai-nilai kebajikan serta dilakukan dengan 9 tahap pengambilan keputusan sehingga masalah yang ada dapat dibedakan menjadi dilema etika atau bujukan moral. 

 

Kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi serta membangun relasi sosial akan menumbuhkan simpati dan empati sehingga individu tersebut dapat memposisikan diri dalam berkomunikasikan dengan orang lain. Seorang guru yang memiliki rasa empati dan simpati, akan lebih peka terhadap apa yang dirasakan oleh peserta didiknya. Hal ini berdampak pada poses identifikasi masalah hingga pengambilan keputusannya akan dilakukan dengan bijak. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus mempertimbangkan bahwa segala sesuatu harus berpusat pada peserta didik, berbasis etika dan nilai kebajikan serta berdasarkan pada empat paradigma, yaitu :

  • individu lawan kelompok (masyarakat)
  • rasa keadilan lawan rasa kasihan
  • kebenaran lawan kesetiaan
  • jangka pendek lawan jangka panjang

Selain berdasarkan pada paradigma tersebut, juga harus mengacu pada tiga prinsip pengambilan keputusan, diantaranya :

  • prinsip berbasis akhir
  • prinsip berbasis aturan
  • prinsip berbasis rasa peduli

Dalam pengambilan keputusan, guru harus melaksanakan sembilan langkah pengambilan keputusan yang terdiri dari :

  • mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • menentukan pihak yang terlibat
  • mengumpulkan fakta yang relevan
  • pengujian benar salah yang terdiri atas uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji idola dan uji halaman depan koran 
  • pengujian paradigma benar lawan benar
  • prinsip pengambilan keputusan
  • investigasi opsi trilema
  • membuat keputusan
  • meninjau ulang keputusan dan melakukan refleksi

5.  Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Guru yang memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi akan dapat mengidentifikasi pradigma dilema etika sehingga dapat mengambil keputusan secara bijaksana. Keputusan yang diambil mengacu dan berpihak kepada peserta didik sehingga sesuai . Guru yang mampu menganalisis masalah dari bermacam sudut pandang akan dapat membedakan permasalahan yang dihadapi tergolong bujukan moral atau dilema etika. Apabila nilai yang dianut merupakan nilai yang baik maka keputusan yang ditetapkan merupakan keputusan yang tepat, bijaksana serta dapat dipertanggungjawabkan. Pembahasan masalah yang berfokus pada moral dan etika juga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan menjadi lebih akurat, berpusat pada peserta didik, menciptakan keselamatan dan kebahagiaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun