Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

HATN 2022: Lebih dari Satu Dekade Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Imunitas dan Kesehatan

12 Agustus 2022   21:36 Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:45 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: https://databoks.katadata.co.id

dok: https://databoks.katadata.co.id
dok: https://databoks.katadata.co.id

Dari segi ketahanan pangan sendiri, Global Food Security Index (GFSI) melansir bahwa skor indeks ketahanan pangan Indonesia pada tahun 2021 berada di level 59,2 dimana Indonesia lebih unggul dari Myanmar (56,7), Kamboja (53), dan Laos (46,4). Sedangkan secara global ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 113 negara.

Ukuran GFSI terhadap ketahanan pangan di Indonesia sendiri didasarkan pada indikator keterjangkauan harga pangan, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi dan keamanan makanan, dan ketahanan sumber daya alam. GFSI menilai bahwa harga pangan di Indonesia cukup terjangkau dan ketersediaan pasokannya cukup memadai. 

Hanya saja, infrastruktur pertanian pangan Indonesia masih di bawah rata-rata global. Selain itu, standar nutrisi dan keragaman makanan pokok masih perlu ditingkatkan. Sama halnya untuk ketahanan sumber daya alam yang masih perlu diperkuat dengan kebijakan politik serta mitigasi resiko terhadap bencana baik perubahan iklim, cuaca ekstrem maupun pencemaran lingkungan.

Kendati demikian ketahanan pangan rumah tangga Indonesia berada di posisi aman selama pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kemampuan rumah tangga mengakses pangan dan ketersediaan pangan yang cukup. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia berada dalam kondisi tahan pangan selama masa pandemi. 

dok: https://databoks.katadata.co.id
dok: https://databoks.katadata.co.id

Akhir kata, dukungan multipihak terhadap isu daging ayam dan telur terus menjadi perhatian. BRIN sendiri memiliki Pusat Riset Peternakan dengan ruang lingkup komoditas diantaranya adalah unggas yaitu ayam, dengan Unit Riset Unggas dan Aneka Ternak yang berlokasi di Ciawi. 

Dukungan pihak terhadap isu daging ayam dan telur juga ditunjukkan oleh BUMN melalui pencanangan Prototype Integrated Commodity Chain Telur yang merupakan dalah satu Prioritas Nasional (Major Project) sesuai matriks pemutakhiran RKP 2022. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian juga telah menetapkan Ternak Unggas dan Aneka Ternak sebagai salah satu Prioritas Nasional. 

Kontribusi kegiatan HATN selang satu dekade terakhir ini sangat berdampak dan sekiranya dapat terus berlanjut meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga imunitas dan kesehatan melalui ayam dan telur sebagai produk pangan yang terjangkau dan berkualitas.

Referensi: 

Cat: tulisan diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Artikel Hari Ayam Dan Telur Nasional (Healthy Family With Chicken Meat & Egg) oleh PINSAR INDONESIA dan PT Gallus Indonesia Utama (GITA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun