Kegiatan ini juga menjadi bentuk kampanye bahwa kandungan ayam dan telur baik untuk kesehatan tubuh, tanpa perlu khawatir terkena bisul karena alergi, ataupun dampak suntikan hormon pada daging ayam.
Berdasarkan data Stadelman dan Cotterill (2014) dalam bahan materi yang disampaikan Prof Dr Niken Ulupi dari IPB University, bahwa kandungan gizi dari telur ayam diantaranya terdiri dari protein sebesar 9,7 -- 10,6 persen di putih telur, 15,7 - 16,6 persen di kuning telur, dan 12,8 - 13,4 persen di telur utuh.Â
Sedangkan komponen nutrisi daging ayam pedaging dalam 100 gram mengandung nilai gizi protein sebesar 22 gram, sebagaimana data dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014) dalam Riawan et al (2017). Intinya, ayam dan telur menjadi modal dasar membangun generasi bangsa yang maju, sehat, cerdas dan kuat karena ayam dan telur adalah sumber makanan yang bergizi dan aman tentunya.
Berkenaan dengan hal tersebut, produksi telur ayam ras di Indonesia konsisten terus mengalami peningkatan tiap tahunnya selang periode 2017 -- 2021.Â
Laporan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa produksi telur ayam ras terus meningkat menjadi 5,15 juta ton pada tahun 2021. Tren peningkatan ini tentu menjadi kabar baik yang disinyalir produksi telur ayam yang tinggi sejalan dengan populasi ayam ras petelurnya.Â
Adapun Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu produsen telur ayam terbesar pada tahun 2021, setelah Sumatera Utara dan lebih unggul dari Banten, Bali, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Kaitannya dengan pemenuhan tingkat kecukupan gizi sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk. Dimana kecukupan gizi dihitung dari besarnya kalori dan protein yang dikonsumsi oleh penduduk.Â
Maka, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi masyarakat Indonesia adalah 2.100 Kkal dan 57 gram protein. Standar ini merupakan rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi pada tahun 2008.
Kabar baik yang kita peroleh bahwa rerata konsumsi kalori dan protein masyarakat Indonesia sudah berada di atas standar kecukupan gizi. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah mencatat bahwa rerata konsumsi per kapita per hari kalori dan protein masyarakat Indonesia sudah di atas standar kecukupan konsumsi protein harian.Â
Berdasarkan data, diperoleh bahwa rata-rata konsumsi kalori per kapita per hari penduduk Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 2.112,06 Kkal dan protein sebesar 61,98 gram.