Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengangkat Pamor Kabupaten Tertinggal di Tanah Papua melalui Keunikan Potensi Lokal

18 Desember 2016   11:07 Diperbarui: 18 Desember 2016   11:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain dari Papua di Pameran Nasional Gebyar Kain Nusantara (dok: pribadi)

Kabupaten Merauke, terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terdapat di Sabang yaitu Tugu Sabang – Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol kesatuan Negara Republik Indonesia dari Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) sampai Merauke (Papua). Kabupaten ini dalam upaya pembangunannya semakin menunjukkan adanya perubahan dan kemajuan yang telah dirasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Namun, saat ini Kabupaten Merauke masih menghadapi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih terbelakang, terpencil dan tertinggal diakibatkan oleh keterbatasan dan proses pembangunan yang belum maksimal.


Tantangan utama pembangunan pariwisata kedepan ialah bagaimana memanfaatkan secara optimal potensi kekayaan dan keragaman baik budaya maupun alam dan sumberdaya alam untuk meningkatkan sumbangan ekonomi dari sektor kepariwisataan. Diantaranya terkait aspek destinasi pariwisata secara berkelanjutan, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan pariwisata.

Akhir kata, kewenangan yang diperoleh melalui desentralisasi menjadi dasar kekuatan pelaksanaan desentralisasi di kabupaten tertinggal yang ada di tanah Papua untuk secara mandiri dilaksanakan. Namun pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal juga dituntut untuk mengarusutamakan keberlanjutan yang memperhatikan dengan bijaksana daya dukung lingkungan hidup dan kelestarian sumber daya alam. Langkah-langkah pemberdayaan kapasitas lokal dan penguatan melalui pendekatan partisipatif menjadi strategi yang perlu terus didorong agar keberlanjutan di masa depan dapat dipertahankan dengan kemandirian lokal. Oleh sebab itu, dukungan dan keberpihakan stakeholder pembangunan sangat dibutuhkan dalam percepatan pembangunan daerah tertingggal dan demi terwujudnya masa depan gemilang tanah Papua di bidang pariwisata dan promosi kebudayaan melalui potensi lokal yang ada.

Referensi:

  • Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. 2009. Profil 199 Kabupaten Tertinggal
  • Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2015. Lampiran Pidato Kenegaraan Prsiden Republik Indonesia
  • Nugroho, I. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cat: tulisan diikutsertakan dalam kompasiana blog competition “Mengangkat Keunikan Papua, Membuka Masa Depan Pariwisata Papua” oleh PT Freeport Indonesia

dok: kompasiana.com
dok: kompasiana.com
Facebook: Yesi Hendriani Supartoyo

Twitter: @yesihendriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun