Mohon tunggu...
Yesi Fitriyani
Yesi Fitriyani Mohon Tunggu... Animator - Santri _ santri

Belajar dengan istiqomah Kedah kuat lan semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan pondok pesantren

5 Januari 2025   22:42 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul

Pendidikan Dalam pesantren

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah ada lama di Indonesia, mengedepankan pengajaran agama dan nilai-nilai moral. Pendidikan di pesantren menggabungkan kurikulum tradisional dan modern, dengan metode pengajaran seperti ceramah, diskusi, dan hafalan

. Santri belajar dalam berbagai tingkatan, dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah, dengan fokus pada ilmu agama dan keterampilan praktis

. Transformasi pendidikan pesantren saat ini mencakup penggunaan teknologi dan pendekatan yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat modern

Pesantren menggunakan beberapa metode pembelajaran yang khas, antara lain:

Bandongan (Wetonan) : Metode di mana kiai membacakan dan menjelaskan kitab kuning, sementara santri mendengarkan dan mencatat. Ini cocok untuk kelompok besar

Sorogan : Santri membaca kitab di hadapan kiai, yang memberikan bimbingan langsung. Metode ini bersifat lebih personal dan interaktif

Hafalan : Santri diwajibkan menghafal teks tertentu, seperti Al-Qur'an atau syair, di bawah pengawasan kiai

Bahtsul Masa'il : Kelompok diskusi untuk membahas masalah tertentu, dipimpin oleh kiai atau ustadz

Demonstrasi : Praktik ibadah yang dilakukan di bawah bimbingan kiai untuk memahami tata cara pelaksa

naan ibdah

Guru di pondok pesantren dapat mendidik anak dengan cara:

Menjaga privasi dan kepercayaan: Guru tidak boleh menyebarkan aib santri kepada guru lain, dan harus menjaga kepercayaan santri. 

Menetralisir informasi negatif: Jika ada santri yang menceritakan keburukan guru lain, guru harus menetralisir informasi tersebut. 

Membuat batasan kedekatan: Guru dapat mendekat kepada santri, tetapi tidak boleh bercanda dengan mereka. 

Menjaga wibawa: Guru tidak boleh bercanda dengan sesama guru di depan santri. 

Berbicara dengan baik dan sopan: Guru harus memiliki tutur kata yang baik dan sopan pada siapapun. 

Menggunakan metode one on one: Metode ini merupakan pendekatan bimbingan pribadi guru kepada seorang siswa. 

Mengasah kemampuan mengajar: Guru dapat mengasah kemampuan mengajarnya dengan menjelaskan pelajaran kepada adik atau teman yang kesulitan, atau menjadi mentor dalam kelompok belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun