Mohon tunggu...
Yesi Aprilita Br Barus
Yesi Aprilita Br Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar membuat tulisan dan semoga tulisan ini bisa berguna bagi banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Yukk Belajar Hidrokarbon

12 Maret 2023   17:14 Diperbarui: 12 Maret 2023   17:17 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 1. Alkana 

Alkana adalah hidrokarbon jenuh dengan struktur paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan merupakan ikatan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh adalah CnH2n2. Hidrokarbon jenuh merupakan komponen utama bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus atau bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda disebut isomer struktur.

 a) Sifat fisik alkana

Pada suhu normal, metana, etana, propana dan butana berbentuk gas; pentena menjadi heptadekana (C17H36) dalam bentuk cair; sedangkan octadecane (C18H38) dan seterusnya adalah padatan. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah benzena, karbon tetraklorida dan alkana lainnya.

 Semakin banyak atom C yang dikandungnya (nilai Mr semakin tinggi), maka:

 a. semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya (alkana tidak bercabang memiliki titik didih lebih tinggi; semakin banyak cabang, semakin rendah titik didihnya).

b. kepadatan meningkat

 c. viskositas alkana meningkat.

 d. volatilitas alkana menurun

 b.Sifat kimia alkana

Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia antara reaktan. Alkana memiliki dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:

  • Alkana memiliki dua jenis ikatan kimia, yaitu ikatan C-C dan C-H. Ikatan C-C dan C-H tergolong kuat karena pemutusan kedua ikatan ini membutuhkan energi sebesar 37 kJ/mol untuk C-C dan 13 kJ/mol untuk H-H. Energi ini berasal dari panas, seperti pada korek api LPG di atas.
  • Alkana memiliki ikatan C-C, yang non-polar, dan ikatan C-H, yang dapat dianggap non-polar karena sedikit perbedaan keelektronegatifannya. Hal ini menyebabkan alkana bereaksi dengan reagen non-polar seperti oksigen dan halogen. Di sisi lain, alkana sulit bereaksi dengan reagen polar/ionik seperti asam kuat, basa kuat, dan oksidan permanganat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun