Mohon tunggu...
Ayesha Salma
Ayesha Salma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Relevansi Mubaligh dan Perkembangan Ekonomi Islam

25 Agustus 2017   17:53 Diperbarui: 25 Agustus 2017   18:42 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi Islam diakui sebagai suatu system ekonomi baru dengan perkembangan yang sangat pesat.Sistem ekonomi Islam dipercaya sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang terjadi saat ini. Seperti praktek Bunga bank yang selalu mencekik bagi para kreditornya, dan juga pengangguran serta  semakin jauhnya jarak antara golongan kaya dan miskin.

Dalam perkembangannya, ekonomi Islam modern ini banyak mengalami penyebaran yang besar, dan  mulai merambah keberbagai sector ekonomi, seperti perbankan syariah, asuransi syariah, hotel syariah, kosmetik syariah, dan lain sebagainya. Hal ini memberikan informasi bahwa prospek ekonomi Islam kedepannya masih memiliki peluang yang besar.

Disamping perkembangannya yang mulai merambah ke berbagai sector  ekonomi, akan tetapi harus diakui bahwa perkembangan ekonomi Islam ini masih terjebak pada tataran akademi saja. Dengan artian bahwa pentingnya system ekonomi Islam masih menjadi hal yang tabu di masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Banyak masyarakat modern masih belum bias membedakan bank Islam dan bank Konvesional, dan bahkan  menganggap bahwa Bunga yang berada pada bank tidak memiliki perbedaan dengan bunga yang berada di bank Syariah.

Polemik di atas harus segera dicarikan solusi, agar ekonomi Islam yang menjadi unggulan umat Islam, harus segera dipahami oleh masyarakat umum, tidak hanya dipahami sebagai ilmu yang selalu dibahas dalam dunia akademisi. Dan Mubaliq dinilai sebagai salah satu jalan untuk membantu proses penyebaran pemahaman ekonomi Islam tersebut.

EKONOMI ISLAM

Islam sebagai agama yang universal, dating untuk menangani segala permasalan-permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia, baik dari aspek spiritual maupun aspek material. Artinya adalah Islam tidak hanya berbicara permasalahan ibadah saja, tidak hanya membahas berkaitan akhlak saja, akan tetapi Islam juga memperhatikan aspek perekonomian. Sehingga inilah kenapa Islam disebut sebagai agama sempurna.

Ekonomi Islam menurut Muhammad abdul mannan, adalah lmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.sehingga pada hakikatnya adalah penerapan syariat Islam dalam segala aktivitas  ekonomi yang terjadi di masyarakat. Dan pengertian tersebut sangat tepatu ntuk dipakai dalam menganalisis  persoalan-persoalan aktivitas ekonomi di tengah masyarakat.Misalnya perilaku ekonomi masyarakat dinaungioleh ajaran Islam, kebijaksanaan fiskal, dan moneter yang dikaitkan dengan zakat, system kredit, dan inverstasi yang dihubungkan dengan pelarangan riba.

Ekonomi Islam pada prakteknya dapat memberikan solusi atas pengentasan kemiskinan dan bagaimana praktik perbankan Islam bisa dihandalkan mampu menjadi alternative solusi ataspraktik perbankan konvensional yang masih menggunakan system Bunga yang terbukti tidak membawa kemajuan sector riil sama sekali. Dan salah satu interumen yang paling membedakan system ini dengan system ekonomi lainnya adalah adanya pelarangan riba dan kewajiban zakat.

Pelarangan riba, serta kewajiban zakat modern baik dari segi dampak bagi masyarakat dan hikmahnya terkadang masih belumdiketahui oleh masyarakat.Sistemekonomi Islam yang menawarkan solusi terkadang juga masih jarang didengar oleh masyarakat.Berbeda dengan akademisi maupun pemerhatiekonomi yang memang memiliki pemahaman yang sangat dalam berkaitan perkembangan ekonomi Islam tersebut.

PERAN MUBALLIQ

Muballiq atau biasa dikenal dengan Istilah dai' merupakan istilah yang diperuntukkan bagi mereka yang memberikan syiarakan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat. Dai' atau muballiq inilah yang memiliki peran yang sangat penting dalam hal penyampaian ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat-masyarakat.

Secara  psikologis, muballiq sangat dekat dengan masyarakat, karena pada umumnya muballiq memiliki jamaah tersendiri. Lebih lanjut muballiq memiliki relevansi terhadap perkembangan ekonomi Islam. Artinya adalah ketika mubaliiq ini mampu memberikan pemahaman berkaitan ekonomi Islam maka penyebaran ekonomi Islam dikalangan masyarakat akan semakin cepat tersebar.

Muballiq saat ini perlu dibekali akan pemahaman system ekonomi Islam, bagaimana konsep dan prinsip ekonomi Islam ini mampu memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekonomi. Muballiq dituntut mampu bias membedakan system  ekonomi kapitalis dan system ekonomi Islam, serta mampu menjelaskan prinsip masing-masing sistem ekonomi tersebut.

Muballiq dapat dikatan sebagai garda terdepan dalam syiar muamalah ini, ironinya terkadang muballiq atau dai sekaligus belum mampu mempraktekkan prinsip-prinsip dalam system ekonomi Islam. Sebagai contoh kecilnya adalah masih jarang muballiq yang sadar akan bahaya bank konvensional, terlihat bank-bank yang dimiliki muballiq tersebut masih konvensional  belum beralih kepada bank Syariah. Padahal muballiq ini yang sangat berperan pentingdalam syiar muamalah ini karena memang secara personal memiliki kedekatan dengan masyarakat.

Oleh karena itu, agar system serta pemahaman system ekonomi Islam ini bisa dirasakan dan sampai kepada masyarakat maka penting kiranya mengambil serius berkaitan pembedayaan muballiq atau dai yang ada di Indonesia khususnya yang berada di perkampungan atau pedesaan. Muballiq harus mampu paham secara teori dan praktekhal-hal yang dilarang dalam Islam khususnya yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitasekonomi.

Penyampaian yang diajarkan oleh muballiq akan lebih mudah dan cepat sampai kepada masyarakat, hal tersebut disebabkan bahwa muballiq ketika meyampaikan syiar tidak memperhatian status pendidikan, dan status sosial. Berbeda dengan akademisi yang hanya memberikan pemahaman khusus kepada akademisi juga.Sehingga muballiq memiliki nilai tambah tersendiri demi jayanya ekonomi Islam.

Oleh: Ayesha Nur Salma

(Mahasiswi Pascasarjana Ekonomi Islam,UII Yogyakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun