Â
Menurut  (Syahidin et al., 2024) Tidur tidak hanya berfungsi sebagai waktu untuk beristirahat secara fisik, tetapi juga merupakan momen penting untuk pemulihan dan penyegaran mental. Sayangnya, banyak orang meremehkan pentingnya tidur yang berkualitas, sehingga hal ini dapat membawa dampak buruk pada kesehatan mental mereka. Gangguan seperti stres, kecemasan, dan depresi kerap dikaitkan dengan kebiasaan tidur yang tidak teratur atau tidak memadai.
1. Definisi dan Pentingnya Kualitas Tidur
Kualitas tidur merujuk pada sejauh mana tidur yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan emosionalnya. tidur yang berkualitas melibatkan durasi yang cukup, kontinuitas tanpa gangguan, serta kedalaman tidur yang memungkinkan tubuh melakukan proses pemulihan (Ramdani et al., 2024).Â
Penelitian menunjukkan bahwa tidur berkualitas berperan dalam mendukung fungsi kognitif, metabolisme, dan imunitas tubuh. Kurangnya kualitas tidur dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, termasuk peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan mental.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
Menurut (Mahardhani et al., 2020)Faktor lingkungan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas tidur menunjukkan bahwa kondisi lingkungan seperti pencahayaan, suhu, dan kebisingan memengaruhi kemampuan seseorang untuk mencapai tidur yang nyenyak. Cahaya biru dari perangkat elektronik, misalnya, dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Gaya hidup Kebiasaan seperti konsumsi kafein, jadwal tidur yang tidak teratur, dan kurangnya aktivitas fisik juga diketahui mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang bertanggung jawab mengatur siklus tidur dan bangun.
3. Hubungan Tidur dan Kesehatan Optimal
Kesehatan fisik: Tidur memengaruhi metabolisme, fungsi imun, dan kesehatan jantung. Kurangnya tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan peradangan kronis.
Kesehatan mental: Proses tidur, khususnya fase Rapid Eye Movement (REM), berperan penting dalam regulasi emosi dan konsolidasi memori. Gangguan tidur jangka panjang dapat memicu depresi dan gangguan kecemasan