Mohon tunggu...
Yeremias Nino
Yeremias Nino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musafir

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berziarah Menuju Sang Cinta

22 Maret 2021   11:14 Diperbarui: 22 Maret 2021   11:20 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Armada rinyanto menggambarkan dengan sangat spesifik bahwa cinta merupakan salah satu esensi kebutuhan dalam hidup manusia. Semua manusia mempunyai keinginan mencintai dan ingin dicintai oleh sesamanya.  Cinta itu bisa diidentikan dengan hubungan yang sehat dan penuh kasih mesrah antara manusia dengan alam. Cinta itu juga memberikan semangat dan motivasi dalam hidup manusia. Dengan adanya cinta, manusia dapat melakukan dan menerima segala sesuatu dengan penuh hati. Cinta juga mendorong manusia untuk semangat dalam bekerja, belajar, berdialog, dan lain sebagainya. Tentu semua tindakan itu dilakukan karena didorong oleh perasaan cinta.

 

Armada Riyanto ingin mengafirmasikan bahwa pada umumnya semua manusia merindukan cinta. Manusia mempunyai keinginan untuk mencintai dan ingin dicintai. Namun terkadang ekspektasi manusia tidak sesuai dengan realita. Mengapa demikian? Karena manusia hanya bermimpi dan memiliki konsep yang sangat jauh dan kurang merealisasikan ekspektasi tersebut sehingga banyak manusia gagal untuk mencapai tujuan yang sejati.  Jika manusia ingin dicintai maka pertama-tama manusia harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu, lalu kemudian mencintai sesama, dan Tuhan. Indikasi bahwa manusia mengalami cinta adalah gembira dan sukacita. Manusia mampu mengalami kegembiraan dan sukacita jika ada pengorbanan dan kesetiaan. Cinta tanpa pengorbanan pada hakikatnya akan hampa. Cinta akan terwujud jika ada pengorbanan yang total. Jika manusia ingin mencintai Tuhan maka manusia harus rela berkorban dan setia melaksanakan tugas dengan total dan penuh sukacita.

 

Plato merefleksikan cinta secara lebih halus. Orang yang mencintai adalah orang yang menyatukan diri. Cinta itu energi yang menyatukan. Karena cinta jiwa mencari pasangannya (soul mate). Lukisan platonian adalah demikian, bila orang jatuh cinta, keinginan yang terdalam adalah penyatuan jiwa. Di atas segala kecantikan atau kemolekan fisik, cinta adalah perkara jiwa. Cinta sejati memiliki karakter transcendental. Maksudnya, kesatuan yang dirindukan bukan kesatuan fisik melainkan menyeberangi realitas fisik keabadian. [7]

 

Plato menjelaskan dengan sangat jelas bahwa cinta itu bukan soal seks, yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fisik semata-mata. Cinta itu jauh lebih dalam karena berhubungan dengan penyatuan diri baik dengan Allah maupun dengan sesama. Cinta yang menyatukan diri itu dibangun atas dasar kebaikan dan kasih yang ada dalam diri. Cinta identik dengan kehidupan itu sendiri. Cinta membutuhkan kasih dan perhatian yang lebih mendalam. Kasih dan perhatian merupakan hakikat dari cinta itu sendiri. Cinta bukan soal harta dan kekayaan tetapi soal bagaimana menyatukan diri dengan cinta itu. Zaman sekarang banyak kaum remaja jatuh dalam hal cinta. Mengapa demikian? Karena mereka kurang memaknai cinta dengan baik sehingga mereka jatuh dalam cinta yang hanya bersifat sementara artinya hanya mencari kepuasaan fisik dan kepuasan diri. Namun plato mengatakan bahwa bukan itu yang dimaksudkan dengan cinta. Cinta yang dimaksudkan oleh Plato adalah cinta yang menyeluruh dan datang dari diri sendiri.

 

Cinta bukan soal seks dan fisik. Tetapi lebih dari itu adalah cinta yang bersifat menyatu dengan diri. Hidup tanpa cinta seperti makan sayur tanpa garam. Manusia selalu membutuhkan cinta dan cinta yang dimaksudkan di sini adalah cinta yang total. Maka untuk mencapai itu, manusia harus selalu berziarah dan terus berziarah untuk menemukan Sang Cinta yang sejati. Peziarahan hidup manusia adalah peziarahan untuk mewujudkan cinta kepada sesama dan kepada Allah. Dengan mewujudkan cinta, manusia dapat menyelami hati sesamanya dan merasakan kehadiran Tuhan. Cintalah yang mampu menumbuhkan kesadaran baru dalam diri manusia. cinta membuka mata hati manusi dalam berpikir bahwa sesama manusia adalah hadiah terindah dari Allah. Cinta mampu menumbuhkan kesadaran manusia untuk saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Cinta menjadikan peziarahan hidup menuju Allah yang disebut sebagai Sang Cinta itu sendiri.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun