Mohon tunggu...
Sardjito Ibnuqoyyim
Sardjito Ibnuqoyyim Mohon Tunggu... Penulis - Buruh Pendidikan yang tak jelas

Hidup hanyalah sementara. Jika ingin hidup, haruslah cari makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kita Bebal? Indonesia Terserah

17 Mei 2020   14:26 Diperbarui: 17 Mei 2020   14:28 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makassar.terkini.id

Hastag Indonesia Terserah dilanjut dengan kata seruan, "suka-suka kamu aja!", menandakan efek kelelahan dari pejuang medis kita yang berada di garda depan melawan wabah covid19 ini. 

Ini seruan mengejek sekaligus satir bagi mereka yang tak tahu pengorbanan bagaimana mengatasi puluhan ribu pasien yang terpapar virus covid19. Kita tentu tidak bisa membayangkan penderitaan mereka alami, bahkan beribu usaha pun tak akan mampu menjelaskannya karena kita bukan mereka. Yang kita tahu hanyalah batasan kita miliki, dan imajinasi agar kita bisa menghargai usaha mereka.

Sebagai kesimpulan, ada tiga alasan mendasar mengapa kita bebal. Pertama, karena kita kepengen terus-terusan bebas bahkan sebagian dari kita menggunakan alasan make up untuk tidak memakai masker. 

Kedua, alam bawah sadar yang kita miliki membuat kita melakukan hal yang bertentangan atau sebaliknya dengan apa yang dikatakan sebelumnya. 

Hebat di komentar tapi tetap bebal dalam praktek. Ketiga, ini persoalan eksistensi sosial atau pengaruh orang-orang sekitar kita. Ada yang tidak ingin bebal tapi terpaksa ikut-ikutan bebal karena pengaruh eksistensi sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun