Ciri kode konotatif adalah fakta bahwa signifikasi kedua dan seterusnya bersandar pada signifikasi pertama secara konvensional. Perbedaan antara denotasi dan konotasi hanya terlihat pada kodenya, meskipun konotasi-konotasi seringkali tidak stabil jika dibandingkan dengan denotasi. stabilitas ini berkaitan dengan kekuatan dan durasi konvesi kode. Namun, jika konvensi berulang kali dilanggar, maka conotasi adalah versi stabil dari fungsi-tanda yang versi dasarnya adalah fungsi-tanda yang berbeda.
Tidak mudah untuk membedakan apakah suatu teks komunikatif nilai disebabkan oleh keanekaragaman jalur kebudayaan ketika diproduksi dan dikonsumsi. Mungkin dapat menyikap pemaknaan yang sama dengan pengarang pada tingkat denotasi. Karena latar kebudayaannya berbeda, kemungkinan besar tingkat konotasinya juga akan berbeda.
Konotasi akan mendukung kita untuk mengembangkan tanda penerapan yang kreatif. Konotasi adalah penandaan operasional dalam konstruksi dan interpretasi seluruh teks kreatif.
Lebih dari makna konsep yang dipengaruhi oleh tafsiran pribadi dan perasaan subyektif, berbeda bedanya dengan masalah keacakan, melainkan juga membentuk pola berbasis sosial. Makna konotasi lahir dalam tanda budaya belakan Konotasi akan mendukung kita untuk mengembangkan tanda penerapan yang kreatif. Konotasi adalah penandaan operasional dalam
konstruksi dan interpretasi seluruh teks kreatif.
Bukti menunjukkan bahwa, Selain tafsiran pribadi dan perasaan subyektif menggunakan sebagian besar konsep, variasi mengajukan tantangan keacakan, melainkan juga pola berbasis sosial. Makna konotasi lahir dalam tanda budaya belakang. Sebaliknya, makna denotasi muncul dari latar budaya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H