b. Kebudayaan adalah tempat tanda dan kode operasionalnya. Makna tergantung ditanda dan kode yang ditemui bersama. Menurut Saussure, sebuah tanda memiliki rasa memiliki dalam masyarakat.
Saussure menjelaskan dua jenis analisis linguistik: diakronik dan sinkronik. Analisis diakronik adalah analisis tentang perubahan historis bahasa, yaitu perubahan dimensi waktu, perkembangan, dan perubahannya. Analisis sinkronik adalah analisis yang diambil di dalamnya hanya sejarah dan kajian struktur bahasa pada satu saat tertentu, bukan dalam konteks perubahan sejarahnya.
Selain analisis linguistik, C.S Morris memaparkan tiga analisis semiotik: sintaktik, semantik, dan paradigmatik. Sintaktik berkaitan dengan studi mengenai tanda itu secara individual atau kombinasi. Semantik, penelitian tentang hubungan antara tanda dan signifikansi, atau maknanya. Pragmatik adalah perusahaan tentang relasi di tanda penggunanya (interperter).
Semiotika sering dikaitkan dengan teori komunikasi. Ilmu komunikasi transmisi, resepsi, dan
pemprosean informasi dengan studi teknis mengenai cara pesan transmisi, serta hukum matematis dan psikologis. Semiotika memiliki makna pesan dan cara pesan yang disampaikan tanda-tanda.
Saussure mendefinisikan dua jenis model linguistik: sintagma dan paradigma. Roland Barthes mengembangkan konsep realisme antara apa yang disebut sebagai sistem dan apa yang disebut tanda (kata, gambar, dan bentuk) dan sintagma. Artinya, bagaimana menyusun suatu tanda dengan aturan-aturan yang sesuai.
Denotasi dan Konotasi adalah dua jenis notasi.
Denotasi adalah pertanda yang menjalankan hubungan penanda-petanda atau tanda-rujukanya pada realitas yang menghasilkan makna eksplesit.
Denotasi adalah tanda dengan tingkat konvensional atau tinggi kesepakatan.
Konotasi (makna konotatif) adalah tanda-tanda yang menjelaskan penanda dan petanda yang beroperasi makna tersirat di dalamnya, tidak pasti dan tidak langsung. MenciPTakan tingkat kedua pemaknaan yang asyik dengan psikolgis, perasaan, dan keyakinan.