Mohon tunggu...
yenny rohmahmaulidyah
yenny rohmahmaulidyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Masih tahap belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

8 Desember 2020   19:05 Diperbarui: 8 Desember 2020   19:13 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga jenis disfungsi, yaitu disfungsi rongga mulut atau ketidakmampuan untuk menghasilkan gerakan mulut, contoh kesulitan dalam mengunyah, kesulitan dalam pengucapan huruf, ejaan, kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dan kesulitan dalam berbicara, dll). Kemudian ada disfungsi bicara (ketidakmampuan mengeluarkan suara dan membentuk kata-kata, misalnya pada anak tunagrahita). Ketiga, disfungsi motorik (ketidakmampuan untuk berolahraga atau mengatur olahraga sesuai rencana. Diskinesia berat, seperti kesulitan berjalan, berlari, melompat, dan menjaga keseimbangan. Serta hambatan pada keterampilan motorik halus, seperti kesulitan menyikat gigi dan mengikat sepatu) Tombol tombol dan lainnya

Gangguan komunikasi
Anak-anak dengan sindrom Down biasanya menderita masalah komunikasi. Sebuah penilitian oleh Marder dan Cholmin, (2006) dan Kumin, (2003). yang meneliti orang tua dari anak-anak dengan sindrom Down, hasilnya mereka harus menunggu 2-5 tahun sebelum mereka dapat mendengar kata yang pertama dari anak tersebut Pada tahun pertama, anak-anak akan mengembangkan kemampuan bahasa lain seperti vokalisasi, perlawanan, omong kosong dan menangis (Kumin, 2003). 

Petunjuk, simbol, dan ekspresi wajah lebih sering mereka gunakan dalam berkomunikasi dengan orang tua atau pengasuh mereka (Marder dan Cholmin, 2006). Sampai pada usia 24 bulan, anak dengan Down Syndrome mulai untuk mengembangkan kata pertamanya.  Sedangkan teman sebayanya di umur 24 bulan sudah menguasai 200-300 kata (Owens, 2008).

Bersikap responsif terhadap cara mereka berbagi perasaan merupakan sebuah cara yang baik dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak yang Down syndrome. contohnya, adalah  tangisan, jeritan, atau ribut agar menarik perhatian orang tua. sehingga tanggapan orang tua adalah harus mengerti apa yang anak inginkan.

Daftar Pustaka
S. A. Nugraheni. (2002). Mengulak Belantara Autisme. Jurnal Buletin Psikologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Semarang. Vol. 20 No. 12 ISSN: 0854- 7108
Sutratinah T. (1995). Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Akibat Disfungsi Minimal Otak (DMO). Jurnal Cakrawala Pendidikan No. 1.
https://www.honestdocs.id/dyspraxia.amp
Atien Nur Chamidah. (2017). Intervensi Dini Gangguan Perkembangan Komunikasi Pada Anak Down Syndrome. Jurnal Dinamika Pendidikan Vol XXII No 01
Indah Triutari. (2014). Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Sistem Pendidikan Segregasi Dan Pendidikan Inklusi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun