Mohon tunggu...
Yenni Nora Armiati
Yenni Nora Armiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Awal Seorang Guru Penggerak-Refleksi Pertama

4 November 2022   20:46 Diperbarui: 4 November 2022   21:05 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan saya mencoba menerapkan apa yang sudah saya pelajari dari modul 1.1.A mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara. Saya mulai dari hal kecil yang selama ini belum saya lakukan, contohnya membuat kesepakatan kelas, tidak menuntut anak untuk dapat menghafal materi, mendapat nilai tugas yang bagus atau maksimal, menekankan pada proses pembelajaran yang bermakna. Saya merasa jadwal sangat padat, maka tidak jarang harus lembur untuk dapat membaca dan memahami materi dalam modul berikut untuk mengerjakan tugas-tugas di LMS.

Saat pertama kali mencoba menerapkan aksi nyata di sekolah, saya merasakan kesan yang luar biasa dari murid-murid karena mereka sangat merespon kegiatan aksi nyata yang mengusung nilai budaya daerah yaitu gotong royong dalam membuat kebun mini. Selama ini pemahaman saya mengenai murid yang menghamba pada guru,ternyata adalah produk Pendidikan jaman kolonial Belanda. Karena setelah saya memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara, barulah saya memahami apa yang saya lakukan selama ini, belum sepenuhnya benar.

Melalui ruang kolaborasi dan berdiskusi dengan fasilitator, instruktur, pengajar praktik maupun peserta lainnya saya mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk menyelesaikan setiap tugas yang ada di LMS dengan tepat waktu. Saya mendapatkan ilmu dan pemahaman baru Pandangan saya atas peserta didik berubah setelah belajar modul 1.1 ini.

FEELING / PERASAAN

Selama dua minggu pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara senang, bangga, cemas, takut tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik, bahkan insecure atau merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat dan mumpuni.

Perasaan itu menjadi refleksi bagi saya, mungkin begitu yang dialami siswa saya ketika belajar di kelas yang saya ampu. Asesmen diagnostik non kognitif harus benar-benar saya lakukan sebelum memulai aktivitas pembelajaran, dengan ngobrol ringan agar sekilas mengetahui apa yang dirasakan mereka ketika KBM di kelas.

Rangkaian kegiatan CGP di LMS selama satu minggu, saya merasa bahwa pengetahuan saya selama ini tentang pendidikan tidak sesuai dengan tujuan KHD. Satu hal yang paling mendasar bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, sehingga peserta didik dapat mencapai kodrat alam sesuai dengan keinginan mereka. Dengan belajar melalui LMS dan google meet, dalam satu minggu terakhir saya merasa sangat tertuntun karena Pengajar Praktik dan Fasilitator selalu mengingatkan serta memberikan motivasi pada kami agar mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

FINDINGS / PEMBELAJARAN

Selama proses pendidikan calon guru penggerak banyak sekali hal yang saya dapat pelajari baik ilmu, pengalaman baru, teman baru baik fasilitator, pengajar praktik maupun calon guru penggerak yang lain. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang saya ketahui adalah "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.  

Ternyata pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara sangat luas, mulai dari hakikat pendidikan dan pengajaran, kodrat alam dan jaman, Budi Pekerti sampai konsep menghamba pada anak. Hal ini sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar dan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

 FUTURE / PENERAPAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun