Mohon tunggu...
Yenni Nora Armiati
Yenni Nora Armiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Awal Seorang Guru Penggerak-Refleksi Pertama

4 November 2022   20:46 Diperbarui: 4 November 2022   21:05 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                           JURNAL REFLEKSI MINGGUAN 

                                                           CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 MODUL 1.1.a.9

Oleh YENNI NORA ARMIATI, S. Pd

Mulai hari Kamis, 20 Oktober 2022 saya mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 melalui ruang SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian yang Berkelanjutan). Ada banyak kegiatan atau peristiwa yang saya ikuti. Program ini menganut sistem pembelajaran orang dewasa, artinya saya dituntut harus belajar mandiri untuk mendalami materi dari modul-modul yang dituangkan dalam LMS (Learning Management System). Di dalam LMS tersebut tersedia materi Program Pendidikan Guru Penggerak berupa modul berikut jadwal kegiatan yang terdiri atas beberapa sub kegiatan. Tiap bagian berisi materi tugas yang harus diselesaikan sampai batas waktu yang ditentukan.

Tugas dari Calon Guru Penggerak CGP salah satunya adalah membuat jurnal refleksi dwi mingguan. Pada minggu pertama, refleksi yang harus dilakukan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara KHD dalam pembelajaran.

Ada beberapa macam cara/metode 4F dalam menuliskan refleksi salah satunya adalah yang akan saya gunakan dalam melakukan refleksi minggu pertama. Untuk refleksi minggu 1, saya menggunakan model 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yang terdiri dari 4 tahap yaitu:

FAKTA/PERISTIWA

Program Guru Penggerak angkatan 5 dibuka perdana oleh Menteri Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A. M.B.A dan PLT Dirgen GTK, Prof. DR. Nunuk Suryanil, M. PD pada hari Kamis, 20 Oktober 2022 melalui video conference. Pada hari berikutnya Jumat, 21 Oktober 2022 seluruh CGP mengerjakan pretest di LMS dan mempelajari tahapan mulai dari diri pada modul 1.1.

Lokakarya Orientasi pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 bertempat di ruang pertemuan SMA Muhammadiyah Wonosobo yang dibuka oleh Drs.Tono Prihantono,  Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Wonosobo serta Darmadi, S. Pd, M. Pd Kepala Balai Besar Guru Pengerak Jawa Tengah.

Dalam kegiatan tersebut selain kehadiran Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 juga mengundang Para Pengawas dan Kepala Sekolah masing-masing, kemudian peserta dibagi ke dalam 10 Kelas dengan beberapa kelompok yang terdiri dari 12 peserta CGP. Para peserta CGP bersama Pengajar Praktik dan Fasilitator membersamai kami dalam kegiatan yang sangat kooperatif dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan. Banyak kegiatan positif yang dilakukan seperti bermain games, membuat kesepakatan kelas, mempresentasikan harapan / kecemasan menjadi CGP.

Selama dua minggu kami melakukan kegiatan individu belajar mandiri di LMS dan belajar bersama dengan CGP lain yang di dampingi oleh Fasilitator, Instruktur maupun Pengajar Praktik. Kegiatan diakusi kelompok dilakukan melalui Google Meet pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 dan dipresentasikan secara online pada hari Jumat, 28 Oktober 2022. Apa yang sudah kita pelajari dan didiskusikan dalam kelompok selanjutnya kemudian didokumentasikan / membuat karya menjadi sebuah demonstrasi kontekstual yang saya wujudkan menjadi sebuah infografis.

Perlahan saya mencoba menerapkan apa yang sudah saya pelajari dari modul 1.1.A mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara. Saya mulai dari hal kecil yang selama ini belum saya lakukan, contohnya membuat kesepakatan kelas, tidak menuntut anak untuk dapat menghafal materi, mendapat nilai tugas yang bagus atau maksimal, menekankan pada proses pembelajaran yang bermakna. Saya merasa jadwal sangat padat, maka tidak jarang harus lembur untuk dapat membaca dan memahami materi dalam modul berikut untuk mengerjakan tugas-tugas di LMS.

Saat pertama kali mencoba menerapkan aksi nyata di sekolah, saya merasakan kesan yang luar biasa dari murid-murid karena mereka sangat merespon kegiatan aksi nyata yang mengusung nilai budaya daerah yaitu gotong royong dalam membuat kebun mini. Selama ini pemahaman saya mengenai murid yang menghamba pada guru,ternyata adalah produk Pendidikan jaman kolonial Belanda. Karena setelah saya memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara, barulah saya memahami apa yang saya lakukan selama ini, belum sepenuhnya benar.

Melalui ruang kolaborasi dan berdiskusi dengan fasilitator, instruktur, pengajar praktik maupun peserta lainnya saya mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk menyelesaikan setiap tugas yang ada di LMS dengan tepat waktu. Saya mendapatkan ilmu dan pemahaman baru Pandangan saya atas peserta didik berubah setelah belajar modul 1.1 ini.

FEELING / PERASAAN

Selama dua minggu pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara senang, bangga, cemas, takut tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik, bahkan insecure atau merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat dan mumpuni.

Perasaan itu menjadi refleksi bagi saya, mungkin begitu yang dialami siswa saya ketika belajar di kelas yang saya ampu. Asesmen diagnostik non kognitif harus benar-benar saya lakukan sebelum memulai aktivitas pembelajaran, dengan ngobrol ringan agar sekilas mengetahui apa yang dirasakan mereka ketika KBM di kelas.

Rangkaian kegiatan CGP di LMS selama satu minggu, saya merasa bahwa pengetahuan saya selama ini tentang pendidikan tidak sesuai dengan tujuan KHD. Satu hal yang paling mendasar bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, sehingga peserta didik dapat mencapai kodrat alam sesuai dengan keinginan mereka. Dengan belajar melalui LMS dan google meet, dalam satu minggu terakhir saya merasa sangat tertuntun karena Pengajar Praktik dan Fasilitator selalu mengingatkan serta memberikan motivasi pada kami agar mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

FINDINGS / PEMBELAJARAN

Selama proses pendidikan calon guru penggerak banyak sekali hal yang saya dapat pelajari baik ilmu, pengalaman baru, teman baru baik fasilitator, pengajar praktik maupun calon guru penggerak yang lain. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang saya ketahui adalah "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.  

Ternyata pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara sangat luas, mulai dari hakikat pendidikan dan pengajaran, kodrat alam dan jaman, Budi Pekerti sampai konsep menghamba pada anak. Hal ini sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar dan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

 FUTURE / PENERAPAN

 Dengan memahami secara utuh filosofi dan pemikiran KHD dari modul yang telah saya pelajari di LMS CGP Angkatan 7 ini, saya akan berusaha untuk menerapkan cara-cara belajar yang sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara di lingkungan sekolah saya, baik kepada peserta didik maupun kolaborasi dengan rekan sejawat di sekolah dan masyarakat.

 Di masa yang akan datang tentunya saya akan lebih terbuka  mengenai hal-hal baru yang berdampak positif bagi diri saya baik sebagai individu maupun pendidik. Guru sebagai pengajar harus belajar sepanjang hayat, jika guru berhenti belajar maka Pendidikan tidak akan dapat berkembang. Ilmu pengetahuan terus berjalan dinamis, bagaimana para guru bisa menuntun dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat ini jika kita sebagai guru berhenti belajar? Ayo bapak ibu guru hebat marilah kita senantiasa belajar dan belajar untuk menjadi guru yang hebat agar bisa menuntun anak didik kita. Demi Indonesia Maju.

 Salam dan Bahagia !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun