Selain memiliki potensi dan kelebihan, usaha jamu tradisional milik ibu Siti Nuriyah juga memiliki kendala yaitu pada proses pemasarannya.Â
Selama ini, proses pemasaran dari usaha jamu tersebut hanya dilakukan dengan datang langsung kerumah ibu Siti Nuriyah. Selain itu, proses pengenalan produk ke masyarakat pun juga hanya melalui informasi dari mulut ke mulut.Â
Oleh karena itu, salah satu mahasiswa Universitas Jember, Yeni Rismawati yang sedang melaksanakan KKN Bact to Village III berkeinginan membantu Ibu Siti Nuriyah untuk mengembangkan usaha jamu tradisionalnya dengan melakukan pendampingan terkait pemanfaatan teknologi untuk memasarkan sebuah produk.Â
Program kerja yang dilakukan berfokus pada pemaksimalan digital marketing untuk mengembangkan usaha jamu tersebut.Â
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain seperti pendampingan tentang pentingnya media sosial untuk pemasaran sebuah produk serta beberapa pelatihan penggunaan media sosial yang inovatif dan menarik.Â
Selain itu, dilakukan pula pelatihan penggunaan aplikasi canva yang dapat dimanfaatkan untuk pendukung kegiatan digital marketing.Â
Dari beberapa program yang akan dilaksanakan diharapkan dapat membantu ibu Siti Nuriyah dalam mengembangkan usaha jamu tradisionalnya sehingga produk jamunya dapat dikenal lebih banyak masyarakat dan memungkinkan untuk meningkatkan penjualan jamunya.
(Yeni Rismawati / KKN BTV-3 / Kelompok 5 / Pesanggaran / Pesanggaran / Banyuwangi / Zahratul Umniyyah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H