Jika kalian terlahir di tahun 1997 hingga 2012, maka kalian termasuk Generasi Z. Selama ini Gen Z di kenal sebagai generasi yang digital native dan banyak memperoleh kemudahan dari aksesnya terhadap dunia digital. Cenderung menyukai hal-hal yang lebih fleksibel dibandingkan hal-hal yang monoton dan kerja kantoran.Â
Dengan beberapa karakteristik di atas, Gen Z sering mengalami kesulitan dalam melakukan manajemen waktu. Entah karena disorientasi, belum menguasai jurus manajemen waktu yang tepat, ataupun karena kemudahan-kemudahan yang selama ini diperoleh dengan menjadi digital native.Â
Tidak ada salahnya jika Gen Z yang merasa memiliki banyak things to do dan less in time mencoba tips manajemen waktu berikut ini:Â
#1. Perjelas tujuan hidupmu
Yang dimaksud dengan perjelas tujuan hidup adalah tanyakan pada diri sendiri apa yang di kejar dalam hidupmu. Apakah mau kejar karir? kejar work life balance?
Atau jangan-jangan kalian jalani hidup selama ini pakai prinsip seperti air mengalir. Gak punya tujuan bahkan financial goals pun tidak.Â
#2. Bikin prioritas untuk semua aktivitasmu
Sebelum bikin daftar prioritas, bikin list terlebih dahulu semua aktivitas yang harus kamu lakukan.
Cermati dan pahami, mana aktivitas yang penting untuk dilakukan segera, mana yang penting tapi masih bisa ditunda, mana yang tidak penting dan bahkan mana yang harus di tinggalkan.Â
#3. Belajar katakan tidak
Maksudnya adalah belajar mengatakan tidak untuk teman-temanmu yang sering ngajak nongki dan hanya habiskan duitmu.
Mungkin mereka akan mengajak dengan mengatakan ini adalah waktu untuk bersosialisasi, tapi jika kamu sedang punya agenda penting, jangan segan untuk menolak ajakan itu. Masih akan ada waktu lain untuk bersosialisasi.Â
#4. Kuasai skil dalam pekerjaanmu
Dengan semakin kamu menguasai pekerjaan yang setiap hari kamu lakukan, maka kamu akan jadi ahli. Jika menjadi seorang ahli, maka yang tadinya kamu butuh banyak waktu untuk menyelesaikan satu hal, maka kamu akan bisa banyak melakukan hal lain ketika satu pekerjaan telah selesai.Â
#5. Belajar mempercayai orang lain
Percaya atau tidak, pekerjaan yang menumpuk di hadapanmu sebenarnya dapat dibantu oleh orang-orang di sekitarmu. Tapi kamu susah mempercayai orang karena kamu punya standar yang tinggi.
Well... Kamu bisa mulai belajar untuk mengkader orang-orang di sekitarmu untuk bisa membantumu. Percayakan hal-hal kecil terlebih dahulu dalam pengawasanmu, hingga ke hal-hal lainnya.Â
#6. Manajemen Hati
Kalau ini adalah tips dari penulis. Awal dari bagusnya manajemen waktu adalah manajemen hati. Apa sih manajemen hati?
Manajemen hati itu bagaimana kamu bisa dapat ketenangan hati sehingga hidupmu kalo kata orang Jawa nggak "kemrungsung", nggak gampang bawa perasaan, nggak gampang insecure melihat capaian orang lain, nggak gampang terpengaruh sama omongan buruk orang lain. Perlu tips lagi buat manajemen hati.
Tapi awal dari manajemen hati adalah dengan gratitude. Mensyukuri apa yang ada, semua yang telah diberi sama Allah.Â
Sudah cukup segitu dulu kali, ya. Semoga dari yang sedikit ini bisa bermanfaat buat kalian.
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H