Mohon tunggu...
Yeni Nuraeni
Yeni Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa uin sunan gunung djati bandung

Saya mempunyai hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam moderat dan pendidikan: membentuk generasi muslim yang toleran

19 Desember 2024   14:55 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya pendidikan islam moderat.

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.ayat pertama yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yakni Q.S Al-Alaq ayat 1-5 mengajarkan pentingnya membaca dan belajar.dalam islam pendidikan bukan hanya tentang penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan akhlak dan pemahaman agama yang benar.Dalam konteks ini, Islam moderat hadir sebagai pendekatan pendidikan yang menghindari ekstremisme dan liberalisme.

Pendidikan Islam Moderat menanamkan nilai-nilai: 

1.Toleransi :  Menghargai perbedaan keyakinan, budaya dan pandangan.

2. Kritis : Mendorong pemikiran rasional dalam memahami ajaran agama.

3. Keseimbangan : Menjaga keseimbangan harmoni antara duniawi dan ukhrawi.

4. Inklusif : Membuka ruang dialog dan kerja sama dengan kelompok lain.

 

Peran Pendidikan dalam membentuk Generasi Muslim Toleran.


 
1. Kurikulum berbasis wasathiyah

Pendidikan formal di sekolah atau madrasah dapat memasukkan konsep wasathiyah dalam kurikulum. Misalnya, melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) , siswa diajarkan tentang nilai-nilai toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan.Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan ajaran islam yang damai dan ajaran Al-Qur’an yang menekankan rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam).

2. Peran Guru sebagai Teladan

Guru memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir siswa. Guru yang memahami islam moderat dapat menjadi teladan dalam mewujudkan sikap toleransi dan inklusivitas. Mereka juga dapat mengajarkan cara berdialog yang baik dalam menyikapi perbedaan pendapat.

3. Integrasi pendidikan karakter

Selain materi agana, pendidikan islam moderat juga menekankan pentingnya karakter. Misalnya, nilai kejujuran, keadilan dan empati dapat di ajarkan melalui kegiatan sehari-hari di sekolah. Pendidukan ini tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia.

4. Penggunaan media digital untuk penyebaran islam moderat.

Di era digita, pendidikan islam moderay juga dapat disampaikan melalui media sosial, platform e-learning, dan konten digital lainnya. Generasi muda yang akrab dengan teknologi dapat diperkenalkan pada ulama atau cendekiawan muslim yang mempromosikan islam moderat, seperti Yusuf al-Qadarawi, Buya Hamka, atau Kh. Abdurrahman wahid ( Gus Dur ).

Tantangan Dalam Pendidikan Islam Moderat

Meskipun penting,Implementasi pendidikan islam moderat tidak luput dari tantangan. Beberapa diantaranya adalah:

1. Maraknya ideologi ekstremis : paham-paham radikal yang menyebar melalui media sosial dan internet dapat memengaruhi generasi muda.

2. Kurangnya pemahaman Guru : Tidak semua guru memahami prinsip wasathiyah dengan baik.

3. Polarisasi sosial : ketegangan anta kelompok agama atau ideologi dapat mempersulit upaya pendidikan moderat. 

Untuk mengatasi tantangan ini, di butuhkan sinergi antar pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan dan masyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun