2. Peran Guru sebagai Teladan
Guru memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir siswa. Guru yang memahami islam moderat dapat menjadi teladan dalam mewujudkan sikap toleransi dan inklusivitas. Mereka juga dapat mengajarkan cara berdialog yang baik dalam menyikapi perbedaan pendapat.
3. Integrasi pendidikan karakter
Selain materi agana, pendidikan islam moderat juga menekankan pentingnya karakter. Misalnya, nilai kejujuran, keadilan dan empati dapat di ajarkan melalui kegiatan sehari-hari di sekolah. Pendidukan ini tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia.
4. Penggunaan media digital untuk penyebaran islam moderat.
Di era digita, pendidikan islam moderay juga dapat disampaikan melalui media sosial, platform e-learning, dan konten digital lainnya. Generasi muda yang akrab dengan teknologi dapat diperkenalkan pada ulama atau cendekiawan muslim yang mempromosikan islam moderat, seperti Yusuf al-Qadarawi, Buya Hamka, atau Kh. Abdurrahman wahid ( Gus Dur ).
Tantangan Dalam Pendidikan Islam Moderat
Meskipun penting,Implementasi pendidikan islam moderat tidak luput dari tantangan. Beberapa diantaranya adalah:
1. Maraknya ideologi ekstremis : paham-paham radikal yang menyebar melalui media sosial dan internet dapat memengaruhi generasi muda.
2. Kurangnya pemahaman Guru : Tidak semua guru memahami prinsip wasathiyah dengan baik.
3. Polarisasi sosial : ketegangan anta kelompok agama atau ideologi dapat mempersulit upaya pendidikan moderat.Â