Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack

Perilaku LGBT Benarkah Menular?

9 Juni 2022   23:49 Diperbarui: 16 Juni 2022   11:33 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fashion shoes photo created by rawpixel.com - www.freepik.com

 

Penggerebekan di salah satu tempat Gym di daerah Jakarta Utara cukup mengejutkan masyarakat. Mungkin tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat bahwa masalah LGBT ini sudah sedemikian terbuka di Indonesia. Kondisi mereka sebagai penyuka sesama jenis, ditambah lagi dengan pesta orgi yang sedang mereka lakukan menmang benar-benar mengejutkan. Pesta orgi yang dilakukan kaumheteroseksual saja pasti membuat masyarakat terkejut, apalagi pesta orgi yang dilakukan oleh kaum homoseksual. Lagipula selama ini kaum homoseksual dikenal tertutup dalam mengekspresikan orientasi seksualnya.

Penyebab Seseorang Menjadi Homoseksual

Banyak penelitian yang mencoba mengungkapkan faktor penyebab seseorang berubah menjadi Homoseksual. Ada penelitian yang menemukan, peran ayah yang lemah dan ibu yang dominan dalam keluarga, bisa membuat seorang anak laki-laki menjadi tertarik dengan laki-laki juga, dan tidak tertarik pada lawan jenisnya. Kurangnya peran serta ayah di dalam keluarga, serta pengaruh Ibu yang sangat besar dalam keluarga, sehingga ayah seakan-akan tidak berfungsi dalam keluarga, bisa membuat seorang anak laki-laki mencari figur laki-laki lain di luar rumah, dan menunjukkan ketertarikan seksual yang tidak lumrah pada pria tersebut.

Ada juga pria yang menjadi gay karena pernah dirudapaksa oleh pamannya di masa kecil. Sebagaimana yang pernah diungkapkan salah seorang selebriti tanah air, pengalaman rudapaksa oleh paman sendiri di masa kecil membuatnya sempat menjadi pria penyuka sesama jenis.

Ada juga yang menjadi gay karena faktor ekonomi, karena mengikuti kemauan bosnya yang homoseksual, supaya naik jabatan dan gaji. Atau ada yang pura-pura menjadi lesbian supaya mendapatkan rumah, tanah, kendaraan dan kemudahan bisnis dari pasangannya. Ada juga yang menjadi gay karena dendam pada lawan jenisnya, terlalu sering sakit hati dan kepahitan (sakit hati mendalam, sehingga hati terasa pahit) pada lawan jenisnya sehingga mengalihkan ketertarikannya dan berusaha menyukai sesama jenisnya dan lain-lain.

Orientasi Homoseksual tidak  menular seperti penyakit Flu misalnya. Karena tentu saja ada kesempatan seseorang untuk berpikir sebelum memutuskan apakah Ia memilih menjadi homoseksual atau heteroseksual.

Namun ketika seseorang berteman baik dengan mereka yang homoseksual, Ia akan memiliki nilai yang mendukung perilaku homoseksual itu. Sama seperti orang yang memiliki lingkungan pertemanan dengan para penggosip misalnya, lama kelamaan Ia tidak akan menganggap menggosip itu sebagai perilaku yang keliru. Akibatnya bisa saja ketika ada peristiwa tertentu yang berkaitan dengan beberapa hal yang disebutkan tadi terjadi pada dirinya, Ia akan memutuskan untuk menjadi homoseksual. Apalagi Ia juga memiliki lingkungan yang memang mendukungnya untuk memiliki orientasi seks homoseksual.

Memang kita harus memilih dengan bijaksana, orang-orang yang akan menjadi sahabat kita, karena lambat laun nilai-nilai dari sahabat kita akan kita masukkan dalam diri kita (internalisasi) dan akhirnya menjadi bagian dari nilai-nilai hdup kita. Seperti dikatakan, pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.

 

Apakah Homoseksual Bisa Sembuh ?

Saat selebritis tersebut menceritakan masa lalunya yang cukup traumatis, orientasi seksualnya sudah berubah menjadi heteroseksual dan tidak tertarik lagi pada pria.

Dari pengalaman penulis di lapangan, cukup banyak juga mereka yang orientasi seksualnya sebelumnya adalah  homoseksual (gay atau lesbian), sudah kembali ke orientasi seks heteroseksual. Ini menunjukkan bahwa manusia bisa berubah, dan perubahan yang paling kuat adalah perubahan yang muncul dari dirinya sendiri (internal locus of control).

Sama seperti kelemahan karakter yang lain, misalnya kebiasaan berbohong atau berselingkuh, homoseksual juga bisa dianggap sebagai salah satu kekeliruan dalam pola hidup seseorang. Semakin kita memaksa seseorang untuk berubah dengan membukakan aibnya satu persatu, semakin orang tersebut akan mempertahankan kekeliruannya. Tetapi ketika kita menunjukkan penerimaan yang tidak bersyarat, maka orang tersebut akan semakin merasa tidak tertuduh dan perlahan-lahan akan terbuka untuk berubah. Ibaratnya seperti memainkan layang-layang, kita tahu kapan benang harus ditegangkan dan kapan benang harus diulur, ini bisa kita lakukan kepada kaum homoseksual supaya mereka kembali ke orientasi seksual yang benar, dengan tetap memberikan masukan tentang bagaimana sikapnya seharusnya sesuai norma dan nilai-nilai kebenaran. 

Sebagaimana jika dikembalikan pada Tujuan Penciptaan, memang hanya diciptakan Pria dan Wanita. Karena tujuan diciptakannya Pria dan Wanita adalah untuk Kelangsungan Generasi alias beranak cucu. Tujuan Penciptaan yang Luhur ini tidak akan tercapai jika pasangan itu adalah sejenis.

Kesimpulan

Penerimaan atas jati diri kaum homoseksual yang sedang keliru melangkah, sambil tetap memberikan masukan tentang nilai-nilai yang benar kepada mereka, justru menyembuhkan mereka. Penolakan atau justru membuat mereka semakin merasa ditolak. Semua dosa sama saja di Mata Tuhan, LGBT dan penggosip misalnya, sama saja levelnya : DOSA. Bimbing dan arahkan mereka tanpa menghakimi (non judgemental) supaya mereka kembali ke tujuannya ketika diciptakan, sehingga perubahan itu muncul dari hati nuraninya sendiri.

 Tolak perilakunya, rangkul orangnya.

-----------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun