Mohon tunggu...
Yeni Dewi Siagian Psikolog
Yeni Dewi Siagian Psikolog Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Professional Training Organizer, Human Capital Practitioner, Digital Marketing ,Trainer dan Assessor BNSP Licensed | Coach, Productivity and Women Empowerment Psychologist | Member of APA (American Psychological Association) | WeSing @yenidewisiagianpsikolog | Twitter @yenidewisiagian | FB/IG @yenidewisiagianpsikolog | YouTube @yenidewisiagianpsikologtv | Pernah bekerja sebagai Journalist di Majalah Intisari (KKG) | Business Inquiries Contact 0812-9076-0969 | Founder of www.butterflyconsultindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Awas Predator Anak! (Bahaya Pedofilia pada Anak)

13 April 2022   17:21 Diperbarui: 15 April 2022   10:07 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntung anak ini cukup bijak, dia tinggalkan pria tersebut dan kembali masuk ke halaman sekolah, lalu mengontak keluarganya untuk mengecek keberadaan ayahnya.

Lain halnya dengan kasus yang menimpa salah satu anak di salah satu perumahan di Bekasi. Sewaktu pulang sekolah Taman Kanak-Kanak seorang laki-laki dewasa menjemputnya pulang, dengan lugu anak ini mengikuti ajakan laki-laki tersebut dan dibawa ke suatu tempat untuk direnggut kegadisannya. 

Setelah itu si anak dikasi ongkos secukupnya untuk naik kendaraan umum. Karena melihat bajunya yang berantakan dan ekspresi si anak yang kebingungan, akhirnya anak ini bisa dibawa kembali ke rumah orangtuanya. Setelah si anak masuk SD dia baru menyadari kalau dia menjadi korban kejahatan seksual sewaktu TK. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Hal ini membuatnya berontak atas keadaan sehingga menentang orangtua dan figur otoritasnya. Nilai sekolahnya pun jadi tidak optimal karena fokus pikirannya adalah mencari pelaku pedofilia itu dan menjebloskannya ke penjara.

Banyak lagi kasus-kasus Pedofil lain yang menjerat anak di rumahnya, Seperti yang dialami oleh Enjelin di Bali yang diperkosa berkali-kali oleh pembantu laki-laki yang baru bekerja di rumahnya.

Kasus yang paling parah yang saya tangani dalam Program Training yang saya berikan untuk para wanita adalah seorang profesional yang mengaku bahwa ketika usia 2-3 tahun ia diperkosa selama 2 tahun secara bergantian oleh tetangga-tetangganya yang dia panggil "Paman". Ada hampir 20 nama yang ia sebutkan ke saya, yang memperkosanya bergantian setiap hari dalam kurun waktu itu.

Pada anak ini, dia diperkosa secara bergantian selama bertahun-tahun karena ibunya menitipkannya kepada para tetangganya secara bergantian setiap hari.

Ibunya bekerja di 2 tempat setiap hari, untuk menopang ekonomi mereka, karena ayahnya meninggal sewaktu adiknya lahir. Bagi "Para Paman " yang tidak bertanggungjawab ini, ia menjadi "mainan" bagi mereka. Kasus ini baru ketahuan saat ibunya melihat sendiri ketika ia sedang diperkosa oleh salah satu "Paman".

Dalam lingkungan anak jalanan, perilaku pedofilia ini sepertinya sudah menjadi semacam hal yang biasa. Dimana mereka yang baru terjun menjadi anak jalanan akan menjadi mangsa bagi anak jalanan yang lebih senior.

Anak jalanan ini bisa berkali-kali disodomi dan dilecehkan oleh orang yang berbeda-beda di tempat yang berbeda-beda juga. Seakan-akan perilaku pedofilia ini semacam opspek dari anak jalanan yang lebih 'senior' terhadap anak jalanan yang masih baru, kemudian perilakunya akan diturunkan pada anak jalanan yang baru berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun