1. To Good To Be True : Segala sesuatu yang kamu lihat di media sosial itu belum tentu sebagus atau seindah itu di dunia nyata. Apalagi kalau tujuannya untuk mencari mangsa, oknum itu akan mem-posting hal-hal yang sama menggiurkan, dengan intensitas yang semakin kuat agar si mangsa masuk perangkapnya.
2. Jarang sekali orang menjadi milyarder dalam kurun waktu hanya 5 tahun di masa pandemi covid ini, kecuali kalau ayah ibunya memang sudah milyuner. Kalau seseorang tadinya melarat lalu mendadak menjadi milyuner, pelajari cara dia memperoleh uang milyaran tersebut, sebab kekayaan yang dari Allah itu selalu butuh proses dan itu selalu berkaitan dengan karakter. Makin rendah hati, rejeki makin datang, bukan sebaliknya. Tidak seperti jatuh dari langit seperti yang para oknum itu tunjukkan.
3. Hati-hati dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba sangat ramah bahkan memberikan hadiah kepadamu, tanyakan hatimu, apa yang dia inginkan dari kamu.
4. Selalu mulai dengan angka yang terkecil untuk investasi, tapi bukan diambil dari tabunganmu. Pengen inves ? Temukan sumber penghasilan baru dulu, atau kurangi jatah konsumsi tiap hari barulah berinvestasi. Tapi ingat, ambil nilai terkecil dulu.
5. Dengarkan member lain. Kalau sudah ada yang mengeluh bonusnya tidak keluar, segera tarik semua modal kamu, tidak usah tunggu lama. Kalau bisa, tarik saat itu juga. Datangi kantor pusatnya kalau bisa, supaya uangmu segera keluar.
6. Bisnis yang inves uang tanpa ada pemberian barang atau jasa, itu adalah money game. Tidak usah join.
7. Tidak usah ikuti bisnis yang kamu tidak mengerti seluk beluknya. Bahkan tidak usah pernah menandatangani perjanjian yang kamu tidak baca bahkan tidak tahu apa isinya.
Lalu bagaimana kalau kamu sudah telanjur join ? Tetap jalankan proses hukum dan lanjutkan hidup. Anggap uang yang sudah kamu setor adalah "uang belajar" dan cari uang yang lebih banyak lagi. Percaya, semua yang diambil dari kamu, akan dikembalikan 7 (tujuh) kali lipat, seperti apapun caranya.
Kok saya bisa tahu tentang 7 hal tadi ?
Karena puluhan tahun yang lalu saya pun pernah kena investasi bodong seperti ini, karena ikut "halu" akibat "oknum halu" yang menawarkan dengan uang sekian juta bisa dapat mobil baru.
Tapi saya sudah move on dan memaafkan oknum tersebut. Jadi kalau kami bertemu di kegiatan bersama saya hanya tertawa mengingat "kehaluan" kami di masa lalu.