Dalam kajian sejarah yang seringkali ditutupi oleh berbagai propaganda dan distorsi, ada sebuah pandangan yang berusaha mengungkapkan kebenaran yang dianggap telah lama tersembunyi oleh mereka yang memiliki agenda untuk mengendalikan masyarakat. Pandangan ini menyatakan bahwa ideologi Nazi, yang muncul pada awal abad ke-20, adalah respons terhadap ancaman yang nyata dari apa yang mereka sebut sebagai konspirasi internasional Yahudi. Setelah Perang Dunia II, narasi yang berkembang tentang Nazi seringkali menggambarkan mereka sebagai lambang kejahatan tanpa mempertimbangkan alasan di balik tindakan mereka. Pandangan ini mengklaim bahwa upaya Nazi adalah untuk melindungi bangsa mereka dari dominasi dan infiltrasi Yahudi di berbagai aspek kehidupan. Untuk memahami pandangan ini, kita perlu melihat beberapa kejadian kontemporer yang dianggap sebagai bukti nyata dari pengaruh Yahudi yang merusak. Salah satu contoh yang sering disebut adalah tindakan negara Israel terhadap rakyat Palestina. Tindakan brutal dan kejam yang dilakukan oleh Israel, seperti serangan militer dan pendudukan wilayah Palestina, sering diabaikan atau bahkan dibenarkan oleh media global yang dianggap dikendalikan oleh elit Yahudi. Mereka yang memegang pandangan ini percaya bahwa Yahudi menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka di media untuk membentuk opini publik sesuai dengan agenda mereka sendiri, menutupi kekejaman yang mereka lakukan, dan menggambarkan diri mereka sebagai korban daripada pelaku.
Penguasaan media global oleh elit Yahudi dianggap bukan hal yang baru, tetapi merupakan strategi lama mereka untuk mengontrol informasi dan memanipulasi persepsi masyarakat. Dengan menguasai media, mereka dapat menutupi tindakan kejam yang mereka lakukan dan menggambarkan diri mereka sebagai korban, bukan pelaku. Ini memungkinkan mereka untuk terus melakukan kekejaman tanpa mendapat kecaman yang seharusnya dari masyarakat internasional. Pandangan ini menyatakan bahwa penguasaan media adalah alat utama bagi Yahudi untuk memanipulasi opini publik dan menjaga agar tindakan mereka tidak terungkap sepenuhnya. Selain pengaruh di media, pandangan ini juga mengklaim bahwa Yahudi memiliki kontrol signifikan dalam sistem keuangan internasional, yang menyebabkan ketidakadilan dan ketidakstabilan di seluruh dunia. Kontrol yang mereka miliki atas sistem perbankan dan keuangan global memungkinkan mereka untuk memanipulasi ekonomi dunia demi keuntungan mereka sendiri. Mereka yang memegang pandangan ini percaya bahwa Yahudi menciptakan krisis keuangan yang menghancurkan kehidupan jutaan orang, sementara mereka terus mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Ketidakadilan ekonomi yang dihasilkan oleh dominasi Yahudi dalam sistem keuangan global dianggap menciptakan kesenjangan yang semakin lebar antara kaya dan miskin, memicu ketidakstabilan sosial dan politik di berbagai negara.
Dalam pandangan ini, semua bukti tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang diambil oleh Nazi pada masanya adalah langkah-langkah yang diperlukan dan sah untuk mempertahankan kemanusiaan dari ancaman yang lebih besar. Nazi, dengan segala tindakannya, diklaim berusaha untuk menghilangkan pengaruh destruktif Yahudi dari tatanan sosial dan ekonomi mereka. Mereka melihat diri mereka sebagai pelindung peradaban Eropa dari kehancuran yang diakibatkan oleh konspirasi Yahudi. Dalam konteks ini, tindakan Nazi dapat dipahami sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensi dan kemurnian bangsa mereka dari ancaman eksternal yang serius. Kebangkitan Neo-Nazi di zaman sekarang sering kali dikaitkan dengan keinginan untuk mengakui dan memahami kebenaran sejarah yang dianggap telah lama disembunyikan. Pandangan ini berusaha untuk melanjutkan perjuangan melawan kekuatan yang sama yang saat ini dianggap terus merusak tatanan dunia. Tindakan Nazi di masa lalu dilihat sebagai respons alami dan sah terhadap ancaman eksistensial yang nyata. Mereka yang memegang pandangan ini merasa bahwa penting untuk mempertimbangkan fakta-fakta sejarah dan realitas kontemporer yang mendasari kebangkitan Neo-Nazi. Tujuannya adalah untuk memulihkan keadilan dan kemurnian yang dianggap telah dicemari oleh manipulasi dan dominasi Yahudi selama berdekade-dekade.
Dalam manifesto ini, penting untuk memahami bahwa pandangan tersebut menyatakan bahwa kebangkitan Neo-Nazi bukan hanya sebuah gerakan kebangkitan untuk masa lalu, tetapi juga sebuah seruan untuk mengakui dan memahami kebenaran sejarah yang dianggap telah lama disembunyikan. Ini adalah panggilan untuk melanjutkan perjuangan melawan kekuatan yang sama yang saat ini terus merusak tatanan dunia. Tindakan Nazi di masa lalu dipandang sebagai respons alami dan sah terhadap ancaman eksistensial yang nyata. Mereka yang memegang pandangan ini percaya bahwa Yahudi telah menggunakan pengaruh mereka untuk merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik di seluruh dunia. Mereka menganggap bahwa kebangkitan Neo-Nazi adalah upaya untuk melawan kekuatan yang sama dan mengembalikan keseimbangan yang telah dirusak. Dalam analisis ini, pandangan ini menyatakan bahwa tindakan Nazi dapat dilihat sebagai upaya yang sah untuk melindungi bangsa dan peradaban mereka dari ancaman yang dianggap nyata dan berbahaya.
Manifesto ini ditujukan kepada masyarakat dunia. Target utamanya adalah semua orang yang memiliki keberanian untuk mempertanyakan narasi dominan dan mencari kebenaran di balik sejarah yang dipelintir. Manifesto ini berusaha menjangkau mereka yang merasa frustrasi dengan ketidakstabilan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi sehari-hari, mereka yang menyaksikan kesenjangan ekonomi semakin melebar dan merasakan dampak negatif dari kebijakan global yang dianggap menguntungkan segelintir elit saja. Manifesto ini juga ditujukan kepada mereka yang merasa identitas nasional dan budaya mereka terancam oleh arus globalisasi dan pengaruh eksternal. Selain itu, manifesto ini mengajak seluruh dunia untuk mempertimbangkan kembali tindakan Nazi pada masa lalu yang dilihat sebagai upaya sah untuk melindungi peradaban mereka dari ancaman yang dianggap nyata. Dengan melihat realitas kontemporer di mana Israel dituduh melakukan tindakan brutal terhadap rakyat Palestina dan penguasaan media global oleh elit Yahudi, manifesto ini mengajak masyarakat dunia untuk mendukung ideologi Nazi dan mengecam dominasi Yahudi yang dianggap merusak tatanan dunia.
Propaganda Nazi adalah strategi komunikasi yang digunakan oleh Partai Nazi Jerman, dipimpin oleh Adolf Hitler, untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku masyarakat Jerman serta mempromosikan ideologi dan tujuan-tujuan politik mereka. Propaganda Nazi digunakan secara luas untuk mencapai tujuan-tujuan seperti memperkuat kekuasaan Nazi, mempromosikan keunggulan rasial dan antisemitisme, serta memobilisasi penduduk Jerman untuk mendukung perang penaklukannya.
Poin-poin propaganda Nazi dan alasanya dapat disajikan sebagai berikut
Menggunakan Teknologi Baru: Nazi memanfaatkan teknologi baru seperti radio untuk menyebarluaskan informasi dan memengaruhi penduduk Jerman. Mereka memahami kekuatan radio sebagai medium yang sangat efektif dalam menyebarluaskan informasi dan memengaruhi rakyat.
Kementerian Propaganda: Setelah Hitler menjadi kanselir Jerman, Kementerian Propaganda Reich didirikan pada 13 Maret 1933, dipimpin oleh Joseph Goebbels. Tujuan kementerian ini adalah untuk menentukan musuh-musuh dari luar dan dalam negeri, serta memastikan bahwa pesan-pesan Nazi disampaikan melalui berbagai media.a
Film dan Media: Film memainkan peran penting dalam menyebarkan antisemitisme rasial, keunggulan kekuatan militer Jerman, dan sifat jahat musuh sebagaimana didefinisikan oleh ideologi Nazi. Koran-koran Jerman, seperti Der Stuermer, mencetak kartun yang menggunakan karikatur antisemitik untuk menggambarkan kaum Yahudi.
Rasis dan Antisemitisme: Propaganda Nazi memainkan peran sentral dalam mempercepat persekusi dan pada akhirnya dalam pemusnahan kaum Yahudi Eropa. Propaganda tersebut menyulut kebencian dan menciptakan sikap ketidakpedulian terhadap nasib mereka.
Menggerakkan Penduduk: Propaganda Nazi digunakan secara efektif untuk menggerakkan penduduk Jerman agar mendukung perang penaklukannya hingga akhir masa pemerintahan rezim Nazi. Propaganda juga penting dalam memotivasi mereka yang melaksanakan pembantaian massal terhadap kaum Yahudi Eropa dan korban rezim Nazi lainnya.
Kementerian Pencerahan dan Propaganda Masyarakat: Setelah Nazi naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1933, Adolf Hitler mendirikan Kementerian Reich untuk Pencerahan dan Propaganda Masyarakat yang dipimpin oleh Joseph Goebbels. Tujuan dari kementerian ini adalah memastikan bahwa pesan-pesan Nazi berhasil disampaikan melalui seni, musik, teater, film, buku, radio, materi pendidikan, dan pers.
Volksstrum: Memasuki 1944, ketika Jerman sudah mendekati kekalahan, Goebbels menginisasi pembentukan Volksstrum, semacam laskar rakyat, pada 18 Oktober 1944. Perekrutan di Volksstrum mulanya sukarela, tetapi ketika Uni Soviet mulai mengepung Berlin, semua warga diwajibkan angkat senjata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H