Mohon tunggu...
Yemyma Febriana Taribino K
Yemyma Febriana Taribino K Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Persuasif dalam Pidato Presiden: Menuju Indonesia yang Progesif dan Inklusif

18 September 2024   20:40 Diperbarui: 18 September 2024   20:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Pidato ini merupakan deklarasi yang mencerminkan visi besar Indonesia yang progresif dan inklusif serta mengedepankan pembangunan yang "Indonesia-centric". Artinya pembangunan tidak hanya terfokus di Jawa atau Jakarta saja, melainkan meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Gagasan tersebut mencakup peran berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat, untuk bersama-sama memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Fokusnya adalah pada pentingnya inovasi, kreativitas dan akselerasi dalam persaingan global, khususnya di era perubahan teknologi dan Revolusi Industri Keempat.

Pidato tersebut juga memuat gagasan bagi industri hilirisasi untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia seperti bauksit, batu bara, dan nikel. Selain itu, memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan memperkuat sistem pendidikan untuk menumbuhkan karakter, inovasi dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masa depan. Presiden juga menekankan pentingnya reformasi regulasi dan birokrasi untuk mendorong inovasi dan pembangunan, serta kesiapan menghadapi ancaman global seperti perang siber, perubahan iklim, dan ancaman terhadap ideologi dan persatuan bangsa. Secara keseluruhan, pidato ini menyerukan untuk mengatasi tantangan global dengan strategi progresif, terobosan inovatif, dan semangat kerja sama, serta tekad untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan sebagai simbol identitas dan kemajuan nasional.

Dari uraian singkat pidato di atas, terlihat jelas bahwa pidato ini sangat persuasif karena memadukan beberapa unsur retorika yang efektif yaitu unsur ethos (kepemimpinan presiden yang kuat), pathos (emosi kebersamaan, tanggung jawab, dan optimisme), serta logos (logika perubahan dan inovasi untuk mengatasi tantangan global) Hal ini bertujuan untuk membangun emosi, logika, dan kepercayaan pada audiens. Selain itu, kalimat-kalimat yang dipilih menciptakan dorongan emosi, membangun rasa kebanggaan nasional, dan memotivasi audiens untuk bergerak bersama demi mencapai visi Indonesia maju.


Berikut merupakan contoh-contoh kalimat yang digunakan Presiden Jokowi untuk mempersuasif masyarakat dan anggota pemerintahan untuk ikut serta dalam mengembangkan Indonesia yang lebih maju :

1. Visi Kebersamaan dalam Membangun Indonesia

Kalimat:

"Indonesia maju bukan hanya karya Presiden, bukan hanya karya Wakil Presiden, bukan hanya lembaga eksekutif, bukan hanya lembaga legislatif ataupun yudikatif saja, tetapi keberhasilan Indonesia juga karya para pemimpin agama, para budayawan, para pendidik, keberhasilan Indonesia adalah juga karya para pelaku usaha, para buruh, para pedagang, para inovator, maupun para petani, para nelayan, dan para UMKM serta tentu saja karya seluruh anak bangsa."

Alasan Persuasif:

Kalimat ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merasa memiliki peran dalam membangun bangsa, sehingga audiens merasa penting dan termotivasi untuk ikut serta. Retorika ini menggunakan pendekatan inklusif, di mana peran berbagai kelompok dihargai dan disorot, menciptakan rasa tanggung jawab kolektif.

2. Ajakan untuk Perubahan dan Inovasi

Kalimat:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun